"Raden, apa yang kau lakukan."
Fira mengangkat kepalanya dengan ekspresi kesal, merendahkan suaranya, mengertakkan gigi dan berkata, "Lepaskan aku, seseorang sedang memperhatikan kita."
Seseorang sedang memperhatikan?
Arbani mencibir, dia memang ingin pria berbaju biru itu melihatnya.
Sebagai seorang pria, sekilas dia bisa tahu bahwa pria itu memiliki kesan yang baik pada Fira.
Bagi seorang pelayan kecil Arbani saja, tidak semua orang bisa mengambil keputusan. Apalagi Fira bukan hanya pembantu kecilnya, tapi juga wanitanya.
Malam itu … Arbani yang sudah mengambil keperawanannya, dan dia adalah pria pertama dalam hidupnya.
Sebelum Arbani merasa bosan dengannya, tidak mungkin dia membiarkannya bersama pria lain.
"Kamu adalah orang pangeran, bagaimana kalau orang lain melihatnya?"
Tidak hanya Arbani tidak melepaskannya, tetapi dia malah mengencangkannya di dalam pelukannya.
