Jari-jari Arbani perlahan mengusap dagunya, "Oh, benarkah? Tapi semakin kamu tidak menginginkannya, semakin kamu ingin mendapatkannya."
Setelah dia selesai berbicara, dia menarik Fira dengan keras di tangannya. Di atas tempat tidur, tubuh langsing Fira ditekan dari atas, dan dalam sekejap, ada potongan pakaian di tangannya. Fira, yang semula hanya mengenakan kimono untuk tidur, kini hanya memiliki korset di perutnya yang tersisa pada tubuhnya.
Ketika hembusan angin bertiup, bulu kuduk Fira merinding dengan segera, dan ketika dia mendongak, wajah Arbani yang suram dan menakutkan sudah ada di depan matanya.
"Apa yang akan kamu lakukan?"
Sudah ada jawaban di dalam hatinya, dan hawa dingin segera menyebar dari lubuk hatinya.
Telapak tangan Arbani dengan lembut menyentuh wajahnya, tersenyum dengan anggun, "Bukankah kamu sudah bisa menebaknya?"
"Tidak, kamu tidak bisa melakukan ini!"