-POV Reza-
Ponsel saya berbunyi, bip. Balasan dari Aira.
[Baiklah, aku akan jaga sikap.]
Syukurlah, dia bisa memahami kegelisahan hati saya.
Saya lalu melewati tanpa melihatnya, untuk kembali ke dalam ruangan Arka. Sungguh, Aira bukan tipe ideal saya. Dia terlalu tidak bertanggung jawab terhadap pekerjaan.
*
Pekerjaan Arka selesai lewat tengah malam. Dan tidak ada seorang pun, yang pulang duluan.
"Apa mereka begini karena mengejar lembur saja atau bagaimana, Ka?"
Saya bertanya pada Arka, sebab, dalam pandangan mata saya, karyawan di depan sana, tampak serius sekali bekerja.
Arka tertawa, "Kalau kita lanjutkan pura-pura bekerja setengah jam lagi, bisa kita lihat reaksi mereka."
Saya lalu melihat jam dipergelangan tangan. Sudah pukul dua saja. "Apa ini batas maksimum lembur mereka?"
Arka mengangguk, "Sepengetahuan saya, iya, Bos."