-POV Nayla-
Baru aja nyampe rumah kontrakan ini, gue tetep aja menggigil. Takut banget rasanya ngelihat sosok yang tadi itu. Reza juga ngelihat apa gimana, pokoknya dia paham kalo gue lagi ngelihat sesuatu di sebelahnya.
Sampai akhirnya, satu detik setelah Ibu pemilik kontrakan masuk rumah, gue keluar lagi, ketuk pelan-pelan pintu paviliun Reza.
Gue nggak berani tidur sendiri, sumpah.
"Duh, bagaimana, ya? Nanti kalau ketahuan, kita bisa diusir dari sini, Nayla." Reza kayak keberatan gitu setelah gue ungkapkan keinginan di dalam hati ini.
"Aku janji, nggak akan macam-macam. Besok sebelum subuh aku bakalan pindah ke sebelah lagi." Gue beneran ketakutan. Bahaya tahu, kalau gue dibiarkan sendirian. Entar terjadi apa-apa gimana? Kan pada repot ngurusin gue.
"Ya udah, masuk." Setelah Setyo memeriksa keadaan di luar, dia lalu mendorong gue ke dalam. Tubrukan dong sama Reza.