-POV Reza-
Saya ingin berbicara dengan Nayla. Satu jam rasanya cukup untuk menjelaskan semuanya. Saat ini masih pukul sepuluh. Setyo yang paham, memilih keluar, bermain dengan ponselnya. Duduk di moncong mobil, membelakangi kami. Sementara Nayla, duduk di jok depan, dan saya di belakang.
"Nayla, saya ingin menjelaskan, secara jujur kepada kamu, apa dan kenapa serta kejadian apa yang terjadi dalam rentang waktu lebih kurang tujuh hari itu."
Saya ingat, hanya satu minggu permasalahan itu memadat, dan seolah membuat waktu yang membentang, begitu panjang dan lama.
"Ya, katakan, aku memang butuh penjelasan kamu." Nayla tak menatap saya, ia terus bersandar pada jok. Saya memilih duduk di sisi belakang jok sok sopir, akan bisa melihat wajahnya, meski dari samping dan juga tak terlalu jelas.
Kami berada di parkiran pasar malam, yang masih saja ramai.
"Kamu tahu, kenapa saya memilih pasrah dibawa oleh anak buah Papa?"