-POV Reza-
Saya mengangguk, "Namanya Nayla."
"Bagaimana kisah dibalik ini semua? Kenapa sampai melakukannya, dan di mana?"
Saya akan menceritakan yang bisa dijabarkan saja.
"Saya bermaksud menghiburnya, dengan mengajak pergi ke Pulau Anyer, sebab ia baru saja kehilangan sosok seorang Ibu. Kala itu, kami hanya pergi berdua saja, setelah dari pemakanan."
Saya paparkan yang sedikit itu saja. Setidaknya sudah cukup untuk membuat para pengacara ini mendapatkan gambaran akan apa yang terjadi setelah itu. Mereka adalah para orang dewasa, yang tentu saja mampu memikirkan hal yang tak perlu dijabarkan lebih jauh. Hal ini hanya permasalahan yang sudah jelas muaranya.
"Apakah yang kalian lakukan itu adalah kali pertama berbuat demikian?"
Saya mengangguk. "Jika saja saya mampu menahan diri, mungkin semuanya takkan terjadi."
"Apa kamu tahu, siapa yang memotret kalian? Dan bagaimana hal itu dapat terjadi?"