-POV Reza-
Saya membuka sebuah gambar, yang memperlihatkan sebuah benda tajam. Pisau. Apakah pisau ini yang ditemukan Nayla di mobil, yang serupa dengan milik Aira itu?
"Nayla." Saya lantas memberikan ponsel kepadanya. Meminta untuk melihat foto itu.
Nayla terkejut, "Bener kan dugaan aku dan Aira. Arka yang udah bayar orang buat celakakan kamu, Za."
Sudah tidak diragukan lagi kebenarannya. Ditambah, Arya juga merupakan bagian dari dirinya. Jadi, tak dipungkiri memang, jika Arkalah pelakunya.
"Saya jadi sangsi membiarkan kamu sendirian, Nayla. Bagaimana ya, bagusnya? Apa kamu tinggal di rumah saya saja hingga kita menikah nanti."
Mata Nayla melebar, ia terkejut dengan tawaran saya ini.
"Yang bener kamu, Za. Mana mungkin. Kita kan belum menikah, lagian, apa boleh sama papa dan mama kamu?"
"Rumah itu besar sekali Nayla. Hanya ramai oleh pembantu saja. Jadi, menurut saya, tidak ada salahnya. Toh, masih banyak kamar kosong yang bisa kamu tempati."