-POV Reza-
Saya tidak tahu apa yang akan dilakukan, benar-benar membuat sakit kepala saja. Ketika berada di dalam kamar, saya langsung merebahkan tubuh, pikiran menerawang entah kemana. Cinta ini kandas juga. Apakah saya harus menyerah?
Tidak! Saya tidak boleh menyerah, karena sejak lama saya menjaga hati ini, agar bisa bersama Nayla. Saya tahu, ia juga sangat mencintai saya, sehingga, rasanya sangat salah bila saya biarkan ini semua berlalu begitu saja.
Saya meraih ponsel, lalu mencoba menghubungi nomor ponsel Nayla. Ah, tidak aktif. Rasanya memang sejak ia menghilang ponsel itu sudah tidak aktif lagi.
Tante Mela. Saya akan mencoba menghubungi nomor Tante Mela saja.
Tersambung, semoga diangkatnya.
[Assalamualaikum.]
Lega sekali perasaan saya, ketika mendengar suara Tante Mela mengangkat telepon dengan nada baik seperti ini.
"Waalaikumsalam. Tante, apa kabar?"