-POV Reza-
Ternyata dia tidak sebodoh yang saya kira. Dia berhasil memerangkap saya. Saat terdengar suara-suara orang yang naik ke atas Setyo langsung menutup pintu. Saya tahu apa yang terjadi. Saya tidak akan tinggal diam. Mungkin cuma kami berdua saja yang selamat malam ini.
Saya kembali keluar dan saling membantu dengan Setyo melawan anak buah bocah ingusan itu.
Sempat kewalahan, dan saya pun berkali-kali kena pukul, hampir membuat kami celaka. Tapi, beruntung sekali, kami berhasil merampas senjata mereka, dan memukul serta menyayat tubuh mereka, hingga tak sanggup lagi berdiri, melawan kami.
Saya dan Setyo masuk ke dalam kamar itu, dan membuka pintu lemari, yang membuat Zering menghilang membawa Nayla pergi. Ternyata, pintu keluarnya ada di bagian samping. Beberapa orang masih berjaga. Kami mengendap-endap berjalan menuju mobil, yang terparkir di luar pagar.