-POV Nayla-
Pas guyur air ke tubuh, rasanya seger banget, nikmat dunia. Sesaat gue lupa segalanya. Tapi, kemudian, bayangan Reza berkelebat dalam kepala. Cowok gue! Gue harus lakuin sesuatu.
Cepat-cepat gue mandi, sampoan, nyabun, dan bersih semuanya. Gue bahkan ganti pakaian di dalam kamar mandi juga. Selesai, gue keluar, dan langsung disambut sebuah pelukan dari Zering.
"Wangi banget kamu sayang." Lagaknya, gue ini kaya istrinya aja. Langsung gue tepis, dan dorong dia.
"Denger, Zer. Gue nggak suka sikap loe kaya gini ke gue. Tolong, loe pergilah. Keluar dari sini. Kalo loe mau gue tetep ada di tempat ini. Biarkan gue sendiri." Alasan yang tepat, dia pasti pengen gue tetep di sini, jadi dia harus keluar dari kamar ini.
"Gue mau banget loe di sini, sayang, tapi sama gue. Karena gue maunya itu. Makanya bawa loe ke sini, buat ini, supaya bisa terus deket-deket sama loe." Ni anak keras kepala juga ya, kepala batu banget.
"Pergi, Zer! Atau gue teriak dari sini."