-POV Reza-
Saya akan pergi, karena waktu semakin mepet saja. Saya harus pergi menemukan Nayla. Sementara untuk mendampingi para polisi nanti, mungkin bisa Aira saja yang diminta untuk mengambil alih. Ia bisa diandalkan dalam hal ini.
Tadi pun ia sempat menawarkan diri untuk menemani polisi menuju rumah di tengah hutan.
"Saya akan pergi, Ar. Jika ada waktu saya akan singgah kembali." Saya menatapnya dengan sorot harap. Berharap Arya mau bercerita. Mengatakan kepada saya, siapa pemeran utama di balik semua teror ini.
"Bos mau ke mana?" Ia seolah hendak menahan langkah kaki saya.
"Saya akan mencari Nayla. Gadis tak bersalah itu, kenapa selalu dilibatkan dalam urusan ini? Apa yang mereka mau dari Nayla?"
Arya kembali bergeming, baginya mungkin sulit untuk menjawab semua ini. Tapi, saya terus saja, tak bosan, mengharapkan Arya mau memberikan saya satu petunjuk. Meskipun satu, tak mengapa, asalkan, dapat mencakup semuanya.
