"Nadine! Kamu tuh mau ngomong apa sih? Kenapa susah banget ngomong doang? Biasanya lancar banget ngehina aku," tegurku.
Kata 'menghina' yang keluar dari mulutku membuat hati Nadine semakin sakit. Nadine tahu betul jika tindakannya tidak bisa dimaafkan. Meskipun demikian, Nadine harus meminta maaf padaku.
"Kei, aku ke sini cuma mau bilang ... maafin aku atas segala kesalahanku," tutur kata Nadine menunduk.
"Beneran minta maaf?" batinku menatap Nadine.
Nadine menyadari tatapanku yang tidak percaya dengan ucapan dirinya. Nadine mengerti akan hal itu. Jika Nadine ada diposisinya aku pun, ia pasti melakukan hal yang sama.
"Aku tau ini sulit dipercaya, aku tau perilaku aku selama ini tidak bisa dimaafkan ... tetapi, izinkan aku meminta maaf kepadamu. Sejujurnya aku tidak mengharapkan kamu untuk memaafkan aku, aku hanya ingin mengakui semua kesalahanku padamu," jelas Nadine.
"Itu kamu tau," balasku dingin.