Nadine sampai rumah dengan keadaan lesuh, namun ia sembunyikan karena tidak ingin membuat orang tuanya khawatir.
Nadine langsung memasuki kamarnya. Ia melepar tas ke tempat tidur yang dilanjut menjatuhkan tubuhnya ke atas kasur. Nadine memandang langit-langit kamar cukup lama.
Tangisan yang telah Nadine keluarkan saat di makam Devan, namun hatinya masih belum merasa lega.
Lalu, Nadine teringat buku yang hendak ia buang. Nadine langsung beranjak dari kasurnya.
Ceklek!
Nadine keluar masih mengenakan seragam sekolah.
"Mama … buku yang waktu itu mana?" tanya Nadine begitu melihat mamanya sedang bersantai sambil menonton acara di televisi kesayangannya.
"Di kamar Mama … kamu ambil aja sendiri," jawab mama Nadine.
Nadine mengangguk sebagai balasan.
Baru saja Nadine hendak melangkahkan kakinya, mama Nadine memanggil.
"Nadine tunggu."
"Apa Ma?" jawab Nadine membalikan tubuhnya.