Ketika Devan mendapatkan pesan dari Farel, ia sedang menulis puisi buatannya yang memang akan ditunjukan padaku suatu hari nanti. Devan memikirkan kalimat terakhir dalam pesan Farel.
'Agar aku juga berani mengutarakan perasaanku.'
"Berarti selama ini dia sadar kalau aku suka sama Kei? Lalu, apa orang yang ia suka itu Nadine," pikir Devan.
Devan berpikir jika semuanya lancar, maka Farel bisa bersama dengan Nadine. Devan pun mengembangkan senyumnya membayangkan jika itu terjadi.
"Ini pasti menyenangkan!" batin Devan.
Lalu, Devan mencari-cari puisi sebagai bentuk rasa senangnya. Ia mengeluarkan buku kumpulan puisi dari tasnya. Dicarilah puisi tersebut. Tidak perlu butuh waktu lama, Devan menemukannya.
Cinta
Karya: Mahdi Idris
Sesungguhnya cinta bukan duri, tapi mawar di hati
harum menyerbak tanpa duri
bila khianat bukan cinta, tapi nista.
Cinta adalah harum mawar
yang mampu mengijabah segala rasa
jelma asa dalam lubuk terdalam.
Sebab cinta, ada rindu mesti tertunaikan