Ketika kami sepakat untuk pergi ke Puncak dan Arwan telah bersusah payah meminta supirnya untuk ikut dengan membawa mobil tanpa sengetahuan kedua orang tuanya, kini tengah menunggu kedatangan kami. Kami memutuskan untuk bertemu di sebuah Mall yang tak jauh dari jalan tol pada pukul 7 pagi.
"Pada dimana sih?" keluh Arwan yang sudah menunggu sekitar 10 menit.
"Maaf ya lama," ucapku yang baru datang.
"Ngga kok," ujar Arwan bohong.
Aku mengambil susu kemasan kotak rasa coklat beserta roti pada Arwan. "Nih, sarapan dulu."
Arwan menerimanya dengan senang hati. Lalu, beberapa menit kemudian datanglah Nadine bersama Farel.
"Kalian lama ih!" protesku.
"Maaf, aku kesusahan buat keluar pagi," ujar Nadine.
"Sama tau aku juga, untung ngga jadi nginep!" sahut Farel.
2 hari sebelum keberangkatan. Farel meminta untuk tidak menginap karena Farel khawatir uang yang ia gunakan tidak akan cukup. Maka dari itu, mereka hanya akan bermain-main saja sampai sore hari.