Hari ini jadwal operasi Maura, Tio dan Marven serta Arya telah berada di ruang rawat inap untuk memberikan support pada Maura walaupun Maura tidak dapat merespon apapun yang mereka katakan, kecuali dengan lelehan air mata.
"Maura, kamu akan sembuh, percaya padaku." Bisik Marven sambil ikut mendorong ranjang Maura menuju ke ruang operasi.
Saat ranjang itu hampir masuk ke ruang operasi, terdengar teriakan dari kejauhan.
"Maura!"
"Lanjutkan saja, sus. Jangan hiraukan dia." Kata Marven lalu mendorong ranjang Maura hingga masuk seutuhnya ke dalam ruang operasi, lalu pintu ruang operasi itu segera di tutup oleh suster.
"Maura!" kembali perempuan it uterus berteriak, Arya dan Tio hanya terdiam dan hanya melihat Marven yang diam tanpa reaksi melihat wanita paruh baya dan seorang laki-laki yang berjalan cepat kea rah mereka.
PLAK!