Emira menatap kagum rumah berlantai tiga itu, wajahnya Nampak tertegun melihat kesekeliling rumah.
"Kak, apa kah aku sedang bermimpi berada disurga?" Tanya Emira dengan pandagan mengedar kepenjuru arah.
Tio geleng-geleng kepala, lalu mencubit lengan Emira hingga si empunya mengaduh kesakitan.
"Auh! Sakit." Kata Emira sambil menatap Tio.
"Jadi ini mimpi atau nyata?" Tanya Tio sambil bersedekap.
"Nyata."
"Ya udah ayo masuk." Ajak Tio sambil berjalan lebih dulu meninggalkan Emira yang masih mengedarkan pandangan kagumnya pada bagunan rumah yang di tempati Tio.
"Kak! Tunggu!" Ucap Emira sambil berlari mengejar langkah lebar Tio masuk ke dalam rumah.
Dari lantai dua rumah itu, Neta dapat melihat bagai mana Tio bersama dengan Emira yang selalu membuat Tio tersenyum karena keluguan gadis tersebut.
"Kak!" Panggil Emira lagi.
Tiba-tiba saja Tio menghentikan langkahnya membuat Emira menabrak pungung tegap Tio.
"Aduh!"