Berhari telah berlalu semenjak terakhir kali Tio bertemu dengan Emira. Tio kembali menjalani aktifitasnya sebagai CEO perusahaan besar. Setiap hari yang Tio lakukan hanya bekerja, bekerja dan bekerja. Tidak ada yang lain kecuali yang ia lakukan itu. Namun satu hal yang membuat Ia selalu bersemangat walau kegiatannya setiap hari serasa menjemukan. Yaitu kehidupan karyawannya yang tak akan mungkin ia pertaruhkan.
"Maura.. aku ingin kau tahu, aku hidup untuk mu, dan suatu hari aku mati juga untukmu. Tidak ada yang bisa aku lakukan kecuali ini… aku harus terus menjalani hidup ku kan? Itu yang aku lakukan. Hingga suatu hari hidupku berakhir." Ucap Tio disisi makam Maura.
Neta yang selalu ikut kemanapun Tio pergi, merasa trenyuh dan sekaligus sedih ternyata Tio masih sangat mencintai Maura dan tak sedikitpun mau membuka hatinya pada seseorang.