Entah apa yang membuat Tio menginginkan untuk makan malam di rumah Emira. Dia hanya mengikuti apa yang di katakan oleh hatinya. Emira gadiskalem yang sopan dan lembut. Berbeda dengan Maura yang tomboy dan bisa diajaknya berdebat.
Emira hanya diam saat mereka diperjalanan menuju ke rumahnya. Begitu juga dengan Tio, tak ada yang ingin ia katakan sedikitpun, bagi Tio dia hanya perlu menjalani hari-hari dengan baik dengan semua kegiatan yang Ia lakukan itu saja. Tidak ada keinginan untuk merajut masa depan atau tujuan apapun dalam hidupnya. Kecuali bekerja dan bekerja.
Hari ini untuk pertama kalinya sejak Ia beberapa bulan di negara S, Ia mencoba untuk mengenal sekelilingnya itupun karena Ia merasa Emira sosok gadis yang bisa di ajak berteman.
"Kita sudah sampai." Ucap Tio.