Tio berjalan menyusuri tepi danau. Sendiri. Tak seorang pun yang menemaninya, setelah kemarin semua keluarga kembali ke negara asal mereka, dan menyisakan Tio sendiri. Disinilah Ia kini menghabiskan waktu di tepi danau. Berjalan seorang diri. Hatinya hampa.
Kehilangan Maura adalah sebuah kehilangan yang sangat luar biasa, yang merubah hidup dan hatinya. Terlalu dalam Ia mencintai Maura, gadis yang beberapa bulan bersamanya. Namun begitu cepat meninggalkannya.
Tio menarik nafas panjang, menyalakan rokok yang sedari tadi Ia pegang namun hanya Ia mainkan tanpa ingin menikmatinya. Asap putih segera mengepul dari bibir laki-laki itu. Pikirannya melayang pada setiap kenangan bersama Maura. Setiap senyum dan suara gadis itu masih terus terngiang.
"Maura, apa kini kau bahagia? Atau kau sedang mengejekku dari sana?" Gumam Tio sambil menatap jernihnya danau.
