Tio menatap wajah Helen yang telah di rias. Tio tersenyum lalu mendekati Helen yang duduk di depan kaca rias.
'Semoga kau bahagia selalu, Helen." Ucap Tio yang berdiri tepat di belakangnya.
Helen menoleh ke belakang lalu mendongak menatap Tio yang sudah di anggapnya sebagai seorang kakak. "Terima kasih Pak Bos, kau telah mengajarkan aku banyak hal, dank au juga yang membuat aku menjadi seperti saat ini." Ucap Helena.
"Arya akan membuatmu bahagia, aku percaya itu Helen, jangan pernah kau ragukan cintanya." Kata Tio sambil bersedekap di belakang Helen.
"Ya, aku percaya dengannya, Tio."
"Harus!"
"Kamu kapan menikah dengan Maura?" tanya Helen.
"Inginnya secepatnya namun, aku memberikan waktu bagi Maura untuk meyakinkan kedua orang tuanya, kamu tahu kan kalau Maura ingin saat kami menikah, ada kedua orang tuanya yang juga hadir dalam pernikahan kami?"
"Ya, itu wajar Maura masih punya kedua orang tua, tidak seperti diriku."
Tio mengangguk, "Doakan kami ya."
