Tio menatap Maura dengan tatapan penuh dengan cinta semenjak mereka mengikrarkan untuk saling menerima. Tio dan Maura menjadi semakin mesra dan tak segan-segan menunjukkan rasa sayang dan perhatiannya. Seperti hari ini Tio telah bersiap dengan pakaian resminya karena harus memimpin rapat di kantor Firma hukum miliknya.
"Kamu pulang jam berapa?" Tanya Maura pada Tio yang sedang merapikan kemejanya.
"Aku akan pulang sebelum makan siang, sabar ya sayang… kamu hari ini ditemani Ayah dan Lina, tidak apa-apa kan? Karena aku dan Marven harus menyelesaikan masalah ini secepatnya." Ujar Tio disamping ranjang Maura.
"Hm, tidak apa-apa."
Tio menatap Maura yang tiba-tiba menjadi murung dengan menundukkan wajahnya, Tio tersenyum lalu menarik dagu Maura, mencium kening perempuan yang sangat Ia cintai.
"Kamu hati-hati ya." Ucap Maura khawatir dengan keselamatan Tio.
"Kamu tenang saja, kota ini adalah rumah kedua ku, jadi kamu tidak perlu khawatir, aku tidak akan tersesat."