Dia lebih percaya kalau itu adalah Susi atau seseorang yang membenci dirinya. Setelah dia membuka pintu kantor dan melihat Lili, Bunga merasa tidak nyaman. dia tidak pernah mengira bahwa adik angkatnya itu pernah menyelamatkannya dari tangan Ridwan.
Dia mengira kalau masih ada rasa persaudaraan diantara mereka, tapi setelah melihat LIli berlutut di lantai, hatinya merasa tidak nyaman.
"Bagaimana mungkin, bagaimana mungkin dia, tidak mungkin, ini pasti kesalahan." Bunga berkata pada dirinya sendiri dan bergerak mundur selangkah demi selangkah, tidak ingin menghadapi hal seperti itu.
Bunga gemetar, dan tiba-tiba saja dia ingin melarikan diri dari sana. Dia segera mengalihkan pandangannya dan tidak lagi melihat ke arah Lili yang berlutut di lantai, tapi ketika Lili menatapnya di tengah pintu yang terbuka, hati Bunga yang lembut tertangkap olehnya.