"Apa aku tidak bisa meneleponmu kalau aku baik-baik saja, sayang, tahukah kamu aku merindukanmu?" Ridwan berkata dengan menawan di ujung telepon.
"Maaf, aku sedang sibuk sekarang?"
"Sayang, apa kamu sibuk mempersiapkan pernikahan? Apa kamu tidak berencana untuk mengundang ayah dari bayimu ke pernikahan?"
"Kamu…"
"Setengah jam lagi. Aku akan menunggumu di kamar 4899 Hotel Hilton."
Sebelum Lili sempat bereaksi, Ridwan menutup telepon.
Lili merasa bingung sejenak. Dia tidak menyangka bahwa Ridwan pada akhirnya mengenali bayi di kandungannya.
Lili tidak tahu harus berbuat apa. Dia ragu-ragu, bertanya-tanya bagaimana dia harus menyingkirkan Ridwan.
"Kamu akhirnya sampai juga." kata Ridwan dengan senyum jahat saat melihat Lili mengenakan rok pendek. Setelah mengatakan itu, dia memeluk Lili dengan satu tangan. Lili mendorong Ridwan dengan kesal dan duduk di sofa.
"Kenapa kamu mencariku?"
