Dia tidak ingin putranya ditelantarkan. Kalau sekarang dia ditinggalkan, apakah ada yang masih mau menikahinya di masa depan nanti? Bagaimana mungkin dia rela melihat putranya dihancurkan oleh orang lain?
"Benarkah akan seperti itu? Apakah Arnold akan benar-benar menyukaiku? Apakah kami benar-benar akan memiliki keluarga kecil kami sendiri? Apakah kami juga akan punya anak sendiri?" Sara sedikit tersentuh dengan perkataan Mira.
"Tentu saja, apa aku tidak kenal anakku? Jangan terlalu banyak berpikir, Sara. Kembalilah untuk menerima tamu."
Mira tahu bahwa Sara telah terbujuk oleh perkataannya, jadi dia menyuruhnya kembali untuk menjamu para tamu.
"Arnold, apa yang kamu pikirkan?" Sara berjalan kembali untuk melihat Arnold yang masih linglung. Sepertinya tidak ada yang berubah dari kondisinya ketika dia meninggalkannya tadi.
"Oh, Sara, kamu sudah kembali!" Arnold membalas dengan senyum palsu pada Sara.
