Semua spekulasi dan kepanikan itu berakhir bersama suara yang didengarnya, "Bunga, lama tidak bertemu."
Jantungnya seolah mulai berdetak. Itu memang suaranya. Suara yang sangat akrab baginya. Itu adalah suara Arnold. Suaranya masih terdengar lembut dan tidak berubah. Itu benar-benar Arnold. Matanya mulai memerah. Mereka tidak pernah bersentuhan selama tiga tahun. Dia sama sekali tidak pernah mengira bahwa mereka akan bertemu lagi dalam situasi ini.
"Halo, Tuan Hadinata." dia berkata dengan sopan dan anggun sambil mencoba menahan detak jantungnya, dan dengan lembut mengulurkan tangannya.
Arnold jelas tidak menyangka Bunga akan bertingkah seperti ini. Setelah sekian lama mereka tidak bertemu, sikapnya sangat asing, seolah mereka tidak saling kenal.
Dia tercengang sejenak, tapi kembali menunjukkan senyum di sudut bibirnya, mengulurkan tangannya dan dengan lembut memegang tangannya "Halo, Nona Handoko, sudah lama sekali."
