"Tidak ada yang adil di dunia ini. Sama seperti sekarang, bagaimana kamu bisa adil padaku?" Wajahnya tersenyum, "William, kamu bukan lagi anak berusia tiga tahun. Kamu datang untuk berbicara kepadaku tentang keadilan. Kenapa kamu begitu naif?"
Lidah beracun di wajah juga mengenai paku di kepala.
"Bagaimana dengan dia? Bukankah dia juga kasihan padamu, kenapa kamu memaafkannya?" Penampilan Pangeran William yang baik hati mengungkapkan kecemburuan yang mengerikan, keengganan, keengganan untuk menyerah, rasa sakit yang sama, mengapa dia bisa memaafkan orang lain.
"Dia tidak sama denganmu." Kata Yesika Sukarno, suaranya tenang dan damai, hanya beberapa kata seperti ini, untuk Pangeran William, sudah seperti luka yang fatal. Ini berbeda.