Jarak yang terlalu dekat membuat Citra bisa merasakan napas maskulin yang kuat dan familiar dari Satya. Uap panas itu hampir membanjiri indera dan bahkan sarafnya. Citra mendongak, menatapnya, dan bertanya, "Kamu dan Laras… Mengapa kamu mengantarnya ke rumah sakit? Bukankah dia punya pacar?"
Pria itu mengangkat alisnya dan berkata dengan ringan, "Apakah kamu ingin tahu?"
"Jika tidak, mengapa aku harus bertanya?"
"Kamu sudah memutuskan untuk kembali kepadaku?"
"Aku…"
Satya menatap wajahnya dan menjawab dengan tenang, "Aku akan menjawab apa pun yang kamu tanyakan jika kamu mau kembali padaku."
Terjadi jalan keheningan selama beberapa detik. Citra yang pertama kali berbicara. Dia mengerucutkan bibir merahnya dan berbisik, "Aku masih harus berpikir."
"Kamu masih harus memikirkannya, tapi kamu merasa sangat kesal melihat apa yang aku lakukan dengan wanita lain? Kamu bahkan meneleponku beberapa kali dan datang ke rumah sakit secara langsung."