Satya menyipitkan matanya. Nada suaranya kembali acuh tak acuh, "Jadi, kamu ingin menghindariku dan berpikir untuk putus karena masalah ini?"
Citra menatapnya dan tidak bisa mengatakan sepatah kata pun.
"Lanjutkan makan, makanannya akan dingin."
"Oke." Citra menjawab dengan kata yang begitu sederhana. Ketika dia menundukkan kepalanya dan mengambil makanan, dia akhirnya ingat sesuatu. Dia menatap Satya, "Kenapa kamu tidak makan?"
Satya menunduk dan melihat wajah kecilnya. Bibirnya sedikit ditarik membentuk senyuman, ekspresinya tampak sangat rileks sekarang. Dia hanya mengangguk, lalu mengambil sendoknya. Keduanya makan di meja kecil tanpa banyak bicara.
Setelah makan, Satya membersihkan piring-piring di meja, sedangkan Citra pergi ke kamar mandi dan langsung mandi. Kemudian, dia berbaring di tempat tidur.