Satya tidak butuh waktu yang lama untuk mandi. Setelah sekitar sepuluh menit, dia membuka selimut dan berbaring di samping Citra tubuhnya yang sedikit lembab. Kemudian, dia mematikan lampu terakhir di kamar tidur.
Dalam waktu kurang dari beberapa detik, lengan Satya melingkari pinggang Citra. Kini wanita itu berada di dalam pelukannya. Setelah beberapa saat, Citra bahkan mendengar suara napas Satya di belakangnya. Baru kemudian dia berbalik sedikit, dan melalui cahaya bulan yang kabur, dia bisa melihat wajah tampan lelaki yang setengah gelap itu. Mungkin hanya ilusi, tapi dia selalu merasa wajah Satya ditutupi dengan kelelahan yang tak terlukiskan.
Citra mencoba memikirkannya. Satya pulang larut malam hampir setiap hari. Dia baru bisa tidur pukul dua atau tiga, lalu bangun pagi-pagi sekali. Jika dia harus sibuk seharian, pasti dia akan sangat lelah.