Citra merasa bahwa dia sudah lama tidak melakukan ini dengan Satya, sehingga rasa dan napas pria itu memenuhi seluruh indera perasa dan penciumannya. Pria itu semakin mendominasi. Ciuman ini membuat Citra tidak bisa berkutik.
Ketika Satya akhirnya berhenti menciumnya, dia hanya menempelkan bibirnya pada bibir Citra dengan penuh kasih sayang. Dia melepaskannya dengan enggan. Suaranya seksi, "Citra…"
Citra terpaku mendengar Satya yang memanggil namanya. Setelah itu, dia melihat bibir pria itu yang bergerak ke arahnya. Suara Satya menyembur ke telinganya, tiga kata perlahan-lahan diucapkan olehnya, "Apakah kamu menyukaiku?"
Tangan pria itu masih melingkari pinggangnya, Citra ada di pelukannya. Saat ini tidak ada tempat bagi Citra untuk bergerak. Dia memalingkan wajahnya ke sisi lain, tetapi di detik berikutnya, pria itu membuatnya menatapnya kembali.