Pukul 6.30
Hani sudah siap dengan seragam dan atribut lainnya, begitu pun dengan Ersyah yang sudah duduk rapi di meja makan dengan Papa Hani.
"Pagi Pa" sapa Hani.
"pagi Han" jawab Papa Hani.
Hani berjalan kearah tempat di sebelah Angga dan duduk disana, tidak berapa lama Mama Hani datang membawa makanan untuk mereka.
"Haii Ma" sapa Hani.
"Haii sayang" jawab Mama Hani, sambil menaruh makanan yang ia bawa di meja makan.
"Aku gak di sapa nih tega banget sih" cibir Angga.
"Terserah" jawab Hani dengan kesal.
"Han kok ngomongnya gitu sama Angga" tegur Mama Hani yang sedang mengambilkan nasi Papa Hani.
"Hehehe maaf Ma" jawab Hani, ya jelas lah dia kena tegur itu tidak sopan.
"Udah nih makan dulu, nanti kalian terlambat ke sekolah" ujar Mama Hani.
Hani dan Angga menerima makanan mereka dengan senang hati, lalu melahap makanan itu. Selesai makan Hani dan Angga langsung pamit untuk pergi kesekolah.
Hani tadinya menolak untuk pergi bersama Angga, tapi Papanya sangat keras kepala.
Selang beberapa menit Hani dan Angga sampai ke sekolah, saat Hani turun dari motor Angga banyak yang melihat Hani dengan tatapan yang aneh.
"Kamu mau ke ruang kepsek kan" ujar Hani saat memberikan helmnya pada Angga.
"Iya, kamu antar ya aku gak tau dimana" jawab Angga.
"Kamu sih gak nanya, masak pakaian dan atribut sekolah udah di ambil tapi ruangan kepsek gak tau" ujar Hani.
"Kan yang ngambil bukan aku, Papa kamu" jawab Angga.
Hani merasa geli mendengar Angga yang berbicara dengan intonasi yang lembut dengannya. "Kamu gak usah pake gitu ngomongnya bisa kan geli aku dengernya" ujar Hani.
"Hehehe biar dikira pacaran" jawab Angga dengan kekehan.
Hani yang mendengar itu membelalakkan matanya, dan memukul lengan Angga.
"Udah ya anterin aku dulu ke ruangan Om David" ujar Angga, ya kalian pasti gak binggung kenapa Angga memanggil kepsek mereka dengan sebutan Om.
Papa Hani itu Donatur di sekolah ini, dan juga Papa Hani yang mempekerjakan Om David, nama lengkap Om David itu David Moyes.
"Yaudah ayo" jawab Hani.
Kini Angga dan Hani sedang berjalan menelusuri koridor kearah ruang kepala sekolah, terkadang Hani dirangkul oleh Angga namun di tepis kasar oleh Hani, karena para cabe-cabean menatap Hani dengan sinis. Hani gak mau nyari perkara di sini.
"Udah itu ruangannya kamu tinggal masuk aja" ucap Hani.
"Eh tunggu dong, kamu harus nemenin aku" ujar Angga.
Belum sempat Hani menjawab Angga langsung menarik tangan Hani masuk ke ruang kepsek, setelah itu Hani dan Om David berbincang sebentar. Saat 15 menit lagi masuk Hani pamit untuk pergi ke kelasnya, dan Angga sudah pergi duluan kearah kelasnya.
Memang bangke tuh anak, enak aja main ninggalin.
Hani kini sudah berada di depan kelasnya, Hani langsung masuk kedalam dan melihat sekeliling yang sudah ramai dengan teman-temannya.
"Hani!" panggil Nay.
"Apa sih?" jawab Hani dengan kesal, sebab telinganya bisa tuli mendengar teriakan Nay.
"Hehehe duduk dulu Han ke meja kamu" ujar Nay.
Hani langsung pergi menuju mejanya dan duduk di bangkunya, saat mengeluarkan bukunya Nay dan Dara langsung membalik badan kearah Hani.
"Ada apa?" tanya Hani dengan sangat heran.
"Kamu punya pacar gak bilang sama kita" ujar Dara.
"Ha?!" jawab Hani dengan binggung.
"Yang tadi sama kamu itu siapa? pacar kamu kan?" tanya Nay.
"Ohh dia.. nanti aja aku ceritain di kantin ini udah mau masuk" jawab Hani.
Nay dan Dara pun hanya bisa mengangguk karena memang benar bentar lagi masuk jam pelajaran pertama.
setelah bermenit-menit lamanya mereka mendengarkan guru ini terus menjelaskan di papan tulis, akhirnya bel bunyi seluruh teman Hani yang ada di kelas teriak ke girangan.
"Han, ayo kantin ingat kamu punya hutang" ujar Nay.
"Iya bawel kamu" jawab Hani.
Hani, Nay, dan Dara pun pergi menuju kantin, sampai disana Nay dan Dara yang memesan makanan mereka bertiga.
Saat pesanan mereka selesai, mereka langsung menuju meja yang sudah ada Hani disana.
"Nih pesanan kamu" ujar Nay sambil menaruh makanan dan minuman Hani.
"Thanks" jawab Hani.
"Iya, kamu hutang cerita" ujar Nay dan di angguki oleh Dara.
"Dia Angga Aryaseta, sepupu aku yang dari Bandung" jawab Hani dengan sangat santai.
"Uhuk uhuk" Nay dan Dara tersedak mendengar jawaban Hani.
"Serius kamu?" ujar Nay tak percaya.
"Iya, dia juga sepupu Gracia" jawab Hani.
"Aku kira lo pacar baru" ujar Dara.
"Gila kamu, ya kali aku pacaran sama sepupu sendiri" jawab Hani.
"Bisa aja tahu Han, dia juga lumayan ganteng" ujar Dara.
"Enggak, dia tuh orangnya nyebelin banget" jawab Hani.
"Tapi dia baik kan" ujar Nay.
"Baik sih tapi jahilnya gak ada obat" jawab Hani.
"hahaha" Nay dan Dara tertawa mendengar jawaban Hani yang terdengar kesal pada Angga.
Mereka bertiga pun melanjutkan makannya, saat sedang makan ada yang mendatangi meja mereka.
"Ekhem" dehem seseorang.
Hani melihat orang itu dengan tatapan kesal, "Ngapain kamu?" tanya Hani dengan jutek.
"Kamu masih marah, sorry aku buru-buru tadi mau ke kelas" jawab Angga, ya orang itu adalah Angga.
"Gak usah sok lembut" ujar Hani.
"Hehehe, yaudah nanti aku beliin es deh pas di rumah" jawab Angga.
"Apa? kalian serumah?!" tanya Dimas dengan kaget.
"Iya, serumah, seatap" jawab Angga.
"Kalian ada hubungan apa?" tanya Dimas.
"Pacar" jawab Angga dengan sangat santai, Hani yang mendengar jawaban Angga langsung menatap Angga dengan sangat tajam.
BRAKKK!
Hani yang sudah kesal karena Angga meninggalkannya tadi pagi, ditambah lagi dengan jawaban Angga yang sangat tidak masuk akal.
"Aku bukan pacar kamu" ujar Hani dengan dingin.
"Hehehe santai Han, aku minta maaf ya" jawab Angga.
"Aku sama Angga sepupuan, jadi jangan salah paham" jawab Hani dengan menatap Rafael, Dimas, dan Ersyah, satu-persatu.
"Ohhh..." jawab mereka dengan kepala yang dianggukan.
Hani kembali duduk di bangkunya, dan melanjutkan makannya yang tertunda.
"Kita boleh gabung?" tanya Angga.
"eng" belum sempat Hani menjawab Nay sudah memotong pembicaraan Hani.
"Boleh kak" jawab Nay dengan senyum yang sangat manis.
Hani menatap Nay dengan tatapan tidak percaya, dan yang ditatap hanya menampilkan deretan giginya.
Hani hanya bisa pasrah dia tau Nay mau PDKT dengan Rafael dan Dara dengan Dimas, dia tidak boleh menghalangi sahabatnya karena sedang kesal dengan Angga.
Selesai makan Hani, Nay, dan Dara pergi ke kelas mereka tapi kali ini diantar oleh Angga, Rafael, Dimas, dan Ersyah sampai ke kelas mereka.