Bunga lili, mawar, anggrek, tanaman tomat, cabai, dan kentang, semua bersinar menyambut siraman pagi dari tae. Tapi, bagi tae itu tidak. Matanya disirami oleh pemandangan yang tidak mengenakkan. Ia bermaksud ingin menyambut Hana dipagi hari laluu bela-belain standby di halaman perkarangan rumah. Tapi, seketika itu seokjin datang dan the f**k momentnya adalah Hana keluar rumah dengan muka ceria seperti biasanya. Seokjin tanpa basa basi menghampiri dan menyapa Hana, tidak seperti tae, yang harus beralibi dulu ketika ingin menyapa. Ya Tuhan ini yang bodo siapa sih?
Tae, masih manggut-manggut sambil menyirami tanamannya, yang sepertinya halaman itu mulai kebanjiran karena ulah tae. Pikirannya kemana-mana, ekor matanya tidak henti melirik mereka. Masih aja berbincang dan berbicara, tidak lupa gerak gerik seokjin yang mengundang tawa Hana sampai terkekeh memukuli bahu seokjin.
Cih!! Apasih yang mereka bicarakan sampai segitunya, yang kutahu lelucon seokjin hyung itu receh sereceh younglex. Dalam hati V tak henti penasaran. Kaki dan mulut nya sudah gatal-gatal ingin menghampiri, tapi dia ingin berpegang teguh dengan sifat coolnya. Bodo amat lah!
Tak lama kemudian, Hana membungkukkan badannya, dan seokjin melambaikan tangan. Reaksi tae berubah, akhirnya mereka selesai. Seokjin menghampiri Tae, lalu memasang muka bangga.
"Kenapa datang?", tanya tae dengan cuek, padahal penasaran.
"Ahh.. Begini aku Cuma ingin lihat rumah kamu. Kita belum buat pesta rumah baru kan", bicara dengan semangat.
"Hyung, yang punya rumah itu aku. Yang mikirin pesta ya aku.. Kok kamu?, Terus.. tau alamatku darimana, pertama pindah juga katanya gak sempat", manggut-manggut.
"Aigoo.. uri tae yang gede udah kayak anak kecil.. Maaf deh, baru kali ni aku sempetin. Lagian kerjaan kantor juga masih banyak yang aku tangguhkan", melonggarkan dasinya.
"Yaaa yaa..", angguk-angguk dan meletakkan penyiram bunganya.
"Tae, ayok kita kepasar", berjalan memasuki rumah tae.
"Kepasar?? Ngapain?? Lalu ngapain masuk kerumahku??",
"Aku mau ambil bajuku, masih kamu simpan kan?? Ngapain lagi kalau nggak buat beli makanan, malam ni kita adakan acara penyambutan rumah baru. Yang disponsori oleh..", menunjukkan muka gantengnya.
"Hyung gilakah??",
"No..no.. Malam ni kita akan makan-makan sepuasnya. Dan 'klok'", memainkan tangannya seperti sedang minum, "kita minum puas-puasnya", senyumnya dengan bangga.
"Gila",
"Ayoo.. siap-siap. Malam ni aka nada tamu spesial.. Hana akan datang dan bergabung", loncat-loncat dan bertepuk tangan lalu berlari memasuki rumah.
"APA!! Gila kah??", panic dan ikut berlari mengejar seokjin.
***
Dua tampan berjalan memasuki pasar swalayan, membuat mata emak-emak dan para muda mudi menatapi mereka dengan sebuah keberuntungan. Pemandangannya indah, melebihi papan diskon dan beli 1 gratis 1. Mereka sudah biasa dengan keadaan ini, belum lagi ketika mereka berkumpul dengan 5 orang lagi. Genk mereka sudah terkenal tampan dan menarik di waktu universitas. Hanya saja yang 5 lagi sudah memiliki keluarga dan ada juga yang bekerja dengan jalan mereka masing-masing.
"Hyung!! Aku capek.. Ingin pulang saja!!", rengek taehyung menarik-narik baju jin.
"No.. no.. Kita akan buat pasta dan BBQ malam ni", sibuk memilih kubis yang bagus.
"Hyuung.. Ayo pulang saja, aku gak mau acara-acara an malam ni", sekarang mendorong-dorong troli yang ia bawa.
"O HO!! Pegang troli nya dengan benar!!", meletakkan kubisnya dengan berhati-hati.
"Hyung!! Lagian acara apa yang Cuma didatangi 2 orang, ayolaah~", rengekan tae menjadi-jadi.
"CALM DOWN, kita tidak ber 3 kok", dagu jin sudah menjulang keatas dengan angkuhnya.
"Haaa???", butuh penjelasan.
"Ehemm!! Aku sudah memanggil 5 temen kita lagi kok malam ni. Tenang!!", senyum seokjin melebar tidak karuan.
"Hyung serius!!??", emot wajahnya berubah.
"Serius dong, kamu tahu kan mengumpulkan mereka susah gampang, tapi tenang aja malam ni mereka pasti datang kok!!",
"Kok bisa??",
"Aku bilang kamu sedang sakit, gak ada yang ngurusin", ketawanya memenuhi satu swalayan.
"HYUNG!!!", memukul punggung jin dengan kesal.
***
Dan detik-detik berlalu dengan cepat. Entah kapan meja makan sudah tergeletak di pinggir halaman rumahnya, tidak lupa dengan kursi lipat dan sofa tamunya, tae bingung, berapa lama dia mengedipkan mata, tidak sadar seokjin yang mempersiapkan semua dengan cepatnya. Makanan pun sudah terhidang diatas meja, pasta, buah dan wine. Belum lagi wadah pemanggang nya yang ia simpan digudang pun sudah tergeletak diluar dan sudah diisi arang-arang api.
Tae pasrah, isi rumah nya di gerogoti hyungnya. Dan suara mobil pertamapun terdengar. Mobil hitam sedan mewah berhenti tepat didepan halaman rumahnya, dan terbukalah pintu penumpangnya. Terlihatlah seorang pemuda belia yang parasnya layak pangeran dari Negara sultan saking gantengnya.
"Ohh!! Jungkook.. Selamat datang, ayo gabung, dan duduk", seokjin menghampirinya.
"Hyung, maaf aku telat, ada meeting penting tadi", menyerahkan keranjang dnegan buah-buahnya.
"Haha.. gapapa.. kamu datang yang pertama kok!",
"Hyung.. Apakabar?", jungkook memeluk tae.
"Baik.. kamu?", membalas pelukan jungkook.
"Baik. Hyung sesekali main kerumah, ibu dan ayah selalu menyakan kabarmu kepadaku.
"Hmm.. Ayah dan ibu sehat?? Aku tidak semangat kerumah, ketika aku kerumah mereka sibuk dengan urusan perusahaan. Untung ada adek sepertimu, Jungkook.. Jaga ibu dan ayah ya.. Jaga juga perusahaannya", menepuk-nepuk bahu jungkook.
"Baik hyung", tersenyum hangat.
"Ayolah.. ini bukan reuni keluarga doang, aku jadi aneh sendiri", merapikan makanan diatas meja.
Jungkook pun ikut gabung dengan jin, mereka mempersiapkan makanan yang ingin dipanggang. Tae hanya terduduk diatas kursi lipatnya. Masih ia ingat, tatapan keluarganya yang merasa bersalah, bersalah tidak bisa berbuat apa-apa ketika tae keluar meninggalkan rumah.
Tidak lama kemudian mobil taxi pun datang, kali ini yang turun dua orang pemuda terusuh di genk mereka, Heosok dan Jimin. Baru aja turun dari taxi mereka udah bising rebutan yang bayar duluan. Jin,Jungkook dan tae hanya melihat dari kejauhan, malas ikut campur, adanya bikin capek aja.
"Oii Heosok, sekali jumpa udah lama sesekali ngalah dong. Biar aku aja yag bayar taxinya!!", teriak jimin.
"Tidak.. tidak.. Aku aja yang bayar, taxi ini aku yang pesan duluan, baru aku jemput kau, jadi yang naik duluan lah yang bayar", gaya heosok berlebihan.
"OOOYY.. CEPAT AJA BAYAR. AKU MASIH BANYAK PELANGGAN!!", teriak sang supir dari dalam mobil.
Dan akhirnya supir pergi dengan menyelesaikan permasalahan terumit mereka, akhirnya mereka jadi membayar setengah-setengah, agar adil. Dan itu disetujui dua belah pihak. Astaga!
"Astaga, Jungkook kita udah kelihatan dewasa, gimana dong!", jimin memeluk jungkook.
"Oii Jimin,, Kau aja yang tidak membesar", ketus heosok.
PLAKK!! Pulukan Jimin mendarat di punggung Heosok.
"Aww digigit semut, dengan jari-jari bantat mu itu bisa apa haa", cemeeh pun dipasang diwajah heosok.
Dan, pertengkaran kecilpun terjadi, pertengkaran mereka meramaikan suasana, yang mengubah mood tae jadi bahagia lagi.
"Oyy.. Kalian udah senang-senang tanpa aku", suara itu datang dan menghentikan canda tawa mereka.
"Min Yoongi!! Udah lama banget gak ketemu!!", heosok berlari dan diikuti Jimin memeluk Yoongi.
"Ahh!! Bising, kalian udah gede masih sama aja", menendang pantat mereka berdua.
"Waah.. udah lengkap.. Tinggal Namjoon hyung aja ya", ujar tae.
"Nahh.. Iya.. aku udah telfon dia, tapi tidak diangkat, pesan kakao ku pun Cuma di readnya", jin mengotak atik hp nya.
"Annyeonghaseo.. Apakah aku menganggu?",
Tiba-tiba Hana sudah berada didepan halaman rumah tae dengan long dress selutut menyederhanakan penampilannya. Tidak lupa jepitan rambut di tepi rambut kanannya. Sederhana tapi manis, tidak mewah tapi dipandang. Rambut Hana terurai hingga ke pinggangnya. Membuat para muda-mudi perjaka ini tidak luput memandanginya.
"Ahh.. Maaf kalau ganggu, kalau begitu aku per..", ingin membalikkan badannya.
"Heii Hanaa.. Ayo gabung, biar aku perkenalkan mereka", jin menyambut Hana.
Gerakan tae terlambat ia sudah berdiri bermaksud menghentikan langkah Hana, tapi dihalang oleh Jin yang satu langkah lebih cepat darinya.
Ahhh.. Apa yang aku pikirkan, ia adalah wanita yang hyungku sukai, mana mungkin aku akan mengambil alih. Disaat itu, tae hanya terdiam membuat senyum paksa untuk menutupi sakit didadanya.
*
*
*
*
*
Annyeong readers.. Mohon support dan dukungannya, ayo dukung mas Tae dngn jalan cerita cintanya.. ceonmal gumawoo.. saranghae~~~~