Chereads / Ak(di)Ra / Chapter 4 - Ayah peduli?

Chapter 4 - Ayah peduli?

School

Sekembalinya dion kesekolah ternyata bel pulang sudah berbunyi beberapa menit sebelum ia sampai disekolah, lalu dion pun berjalan kekelas untuk mengambil tas nya.

"Dion lu darimana saja daritadi  gua kaga liat? " gio

" Keluar  " dion

" Ck, lu jawab singkat bener. Gua ini sahabat lu astaga. Pen tak hik " ucap gio seraya geram melihat dion yg sangat cuek

Dion hanya tersenyum tipis. Dion memang selalu bersikap dingin kepada semua orang termasuk keluarga dan sahabatnya. Namun sebenarnya dion memiliki sisi hangat dan perhatian dan itu ditunjukkan kepada sahabatnya dengan cara berbeda tidak secara terang terangan.

Saat melihat sekitar dion tidak melihat keberadaan aksa.

" Aksa mana? " dion

"Dah balik duluan tadi ditelpon nyokap disuruh pulang cepat" gio

"Lu disini ngapain?  " dion sambil menaikan alis

" Lu bisa nggak kalau nanya itu lengkap dan jelas jangan singkat singkat jadi ambigu gua " ucap gio frustasi sambil menyisir rambutnya dengan jari tangan

" Ga " dion berlalu pergi

Gio cengo ngelihat kelakuan dion yang berlalu begitu saja setelah menjawab pertanyaan dengan jawaban singkat dan menyebalkan.

" Gua salah apa sih kok punya sahabat macem ono, apa karna tadi pagi gua ngerjain emak gua pas masak jadi kualatnya sekarang? Tapi kan sebelumnya gua kaga ngerjain emak gua dion emang dingin,nyebelin begono. Tau ah " gio berlalu pulang

Rumah aksa

" Mah.. Mahhh kenapa nyuruh aksa cepat pulang? " aksa sambil berteriak memanggil mamahnya

" Aksa jangan teriak, mamah didapur "  citra

Aksa bergegas kedapur menemui mamahnya. Melihat mamahnya sedang memasak bersama para pembantu pun langsung memeluk mamahnya dari belakang.

" Wah, harum baget mah" aksa

" Kamu ini  ngagetin mamah aksa " citra sambil menepuk tangan aksa

" Hehe.. Ga sengaja mah  " aksa melepaskan pelukannya dan membuka kulkas. Ia mengambil minuman dingin

" Aksa ganti  baju sana, trus turun biar kita makan sama sama ini makanan sudah jadi  " citra

" Iya, mah " aksa selesai minum dan meletakan gelas di meja

20menit berlalu..

Aksa menuruni tangga menuju ke meja makan. Dimeja makan aksa sudah melihat papahnya, Tidak biasanya papah pulang cepat pikir aksa.

" Tumben pah, udah sampe rumah  " aksa

"!Emang papah ga boleh pulang cepat heh? " azka

" Ya boleh sih, aksa kan cuma nanya pah " aksa

" Rindu istri dong " jawab azka sambil memainkan sebelah alisnya seakan mengejek aksa

" Dih, biasa saja dong pah, gelii tau nggak "aksa

" Udah  udah ayo makan. " citra

" Mah aksa mau ayam goreng dong "aksa

" Jangan manja sama istri papah deh aksa " azka

" Lah kan istri papah itu mamahnya aksa kenapa ga boleh ?  Aneh nih papah. " aksa

"!Ya gaboleh lah, walaupun itu mamah kamu. Kalau mau manja ya cari pacar atau nggak istri kamu sana " azka dengan muka sebel

Melihat itu citra terkekeh karna suaminya ini memang lah memiliki sifat yang  posesif dan cemburuan tak jarang aksa menjahili papahnya itu hingga marah namun hal itu kelihatan mengemaskan dimata citra.

" Kok kamu malah ketawa sih sayang? "azka cemberut

" Hehe iya maaf, kamu nya lucu. Sama anak sendiri cemburu " citra

" Ntah tuh papah " aksa

Azka makin kesel melihatnya namun dia diam saja dan melanjutkan makannya. Sedangkan aksa meminta mamahnya untuk menyuapi dia makan, namun citra menolak dan menyuruh aksa untuk makan sendiri. Dengan muka cemberut aksa pun makan.

" Oh ya mah, tadi kenapa nelpon aksa suruh pulang cepat? " aksa

"Ga ada yg penting sih, mamah mau kamu pulang cepat saja dan kebetulan papah kamu pulang cepat juga. "citra

" Owh aku pikir ada apa. " aksa

Dirumah aurel

" Eunghh.. Kepala aku sakit banget " aurel sambil mengelus kepalanya

Aurel melihat kesekitar ternyata ia masih berada di gudang. Dengan bersusah payah aurel bangkit melihat sekitar yang diisi keheningan dan kegelapan tentu saja aurel takut. Dia berjalan tertatih tatih ke arah pintu dan ternyata pintu sudah tak terkunci lagi tentu aurel tidak tau siapa yang membuka pintu itu namun ia bersyukur. Aurel pun keluar dari gudang dan berjalan tertatih menuju kamarnya. Ada seseorang yang melihat aurel kemudian ia berlalu pergi kesuatu ruangan, yup itu adalah WIRA.

Didalam kamar kosong

Wira melihat sekeliling ruangan yang masih tertata rapi namun keadaan ruangan itu berdebu. Wira semakin masuk kedalam ruangan dan tiba tiba Dia berhenti didepan sebuah foto berukuran cukup besar. Dia terus menatap foto tersebut ada rasa rindu dan penyesalan terpancar dimata wira. Cukup lama wira terdiam seolah olah ia sedang mengisi energinya yang sudah terkuras. Lalu wira pun pergi dari ruangan itu serta mengunci ruangan itu.

Flashback

" Mas udah pulang, yuk kita makan malam" ningsih

Wira mengangguk dan mengikuti ningsih kedapur ia melihat kedua putrinya sudah berada dimeja makan. Namun ada satu orang yang tak terlihat dari tadi yaitu aurel, wira pun tak perduli ia makan malam bersama istri dan kedua anaknya.

Selesai makan malam berlalu mereka kembali kekamar masing masing. Begitupun wira untuk bersih bersih. Karena merasa haus wira pun pergi kedapur, entah kenapa dia merasa aneh saat tidak melihat putrinya aurel maka dari itu wira menuju ke kamar aurel namun kamar tersebut kosong.

Wira pun menuju ke gudang. wira merasa aurel ada di gudang mungkin saja aure membuat kesalahan makanya dikurung digudang. tanpa merasa aneh tentang alasan aurel dikurung digudang. Melihat gudang terkunci ia pun membuka kuncinya dan langsung pergi berlalu tanpa melihat keadaan didalam gudang.

setelah memasuki kamarnya aurel pun membersihkan badan yang sudah lengket karena keringat. selesainya ia mandi tiba tiba perutnya berbunyi.rasa lapar tak tertahan sebab hari sudah malam dan juga tadi siang ia belum menyelesaikan makannya. aurel pun keluar menuju dapur untuk makan. namun, sesampainya didapur tak ada makanan yang tersisa aurel mendesah sedih. ia sungguh kelaparan. tanpa pikir panjang ia pergi mengecek kulkas untuk memasak. saat aurel kembali kemeja untuk mengambil sendok ia melihat ada bungkusan. tentu saja hal tersebut membuatnya heran. dengan rasa penasaran ia melihat satu nasi kotak dengan berbagai macam lauk dan juga teh manis berbentuk cup. aurel melihat kertas

"makanlah,kalau tidak mau buang saja" Ayah.

aurel tersenyum bahagia. makasih yah sambil melihat sekitar namun ia tak melihat ayahnya. hal itu tidak memudarkan senyum aurel ia pun duduk dan memakan nasi kotak tersebut. aurel makan dengan lahap ia berpikir ayah menyayangi dirinya aurel yakin itu. terlintas kenangan kenangan indah saat dia masih kecil bersama ayah dan bundanya. ayah yang selalu memeluk dan mencium keningnya sebelum tidur, ayah dan bunda menemani aurel bermain, ayah dan aurel yang sering menjahili bundanya dan banyak lagi . kemudian kebahagiaan itu sirna begitu saja sehingga kebahagiaan itu menjadi sebuah kenangan yang tak terlupa. tanpa aurel sadari air mata terus mengalir. ia merindukan ayah dan ibunya, ia ingin kembali seperti dulu.