Suara denting rantai serta derap langkah terdengar begitu jelas. Beberapa kali gelak tawa pria bersurai raven menjadi iringan musik yang justru menimbulkan rasa kesal dalam diri Erden. Berulang kali mereka saling melempar serangan.
Terkadang ujung rantai sang marquiss berhasil menusuk perut, tangan, atau kaki lawan. Tetapi dalam hitungan detik luka tersebut telah menutup begitu saja seakan tidak pernah ada sayatan atau lubang di sana. Benar-benar kemampuan regenerasi yang mengerikan.
Riftan pun merasa cukup kesulitan karena pria bersurai perak di hadapannya selalu menjaga jarak di antara mereka. Dan lagi rantai-rantai yang meliputi punggung tangan sang marquiss bersembunyi di mana-mana. Tidak hanya melesat membelah udara, namun juga muncul tiba-tiba dari dalam tanah dan berusaha menjerat seluruh tubuhnya.