Kepulan asap yang membumbung tinggi, menghalangi penglihatan siapa saja termasuk dua orang wanita yang sejak tadi telah menghentikan kegiatan bertarung mereka satu sama lain. Medusa memilih berdiri di atas salah satu patung yang masih berdiri di mana terpaut cukup jauh dari balkon tempat mereka bertarung. Meskipun sebenarnya balkon indah itu tak lagi berdiri dan utuh.
Itu semua berkat kedua pemimpin kaum yang baru saja menyerang satu sama lain. Menyebabkan bukan hanya balkon istana saja yang hancur, sebagian ruang pun turut andil karena terkena serangan tombak-tombak bercahaya Slyhpd yang beringas menghancurkan apa saja di hadapannya.
Hanya tersisa puing-puing saja di sana, dan karena tak ingin menjadi korban serangan membabi buta sang raa elf, si wanita ular juga wanita bersurai kemerahan lebih memilih menyelamatkan diri mereka masing-masing. Medusa mengamati sisa-sisa yang tertinggal menjadikan saksi bisu pertempuran antara dua kubu berbeda.
