Chapter 2 - Prolog

"Dengan ini, Suzuki Hijikata akan Dinyatakan bersalah dengan hukuman denda dan 30 tahun penjara atas kejahatannya, apakah pihak terdakawa memiliki sesuatu untuk disampaikan?"

"Tidak ada"

Aku menjawab pertanyaan ketua hakim yang mengadiliku dengan putus asa, mau bagaimana lagi, huh. aku sudah tidak bisa melakukan apapun lagi.

Aku didakwa melakukan penggelapan uang Perusahaan oleh kolega terpercaya ku. Yah dia hebat sekali bisa menjebakku sampai seperti ini. Sudah pasti dia ingin mengambil alih perusahaan yang sudah kubangun dengan susah payah selama 10 tahun lebih ini. Umur ku 35 tahun dan sekarang harus terkurung dipenjara selama 30 tahun, betapa bodohnya diriku ini yang terlalu mempercayainya, hahaha.

"Apakah pihak pendakwa puas dengan keputusan peradilan ini?"

"Kami puas yang mulia"

Kolega ku menjawabnya sambil tersenyum dan melihatku dengan mata kemenangan.

Tentu saja kau puas berengsek. Aku akan dikurung selama 30 tahun, sedangkan kau bisa mengambil alih perusahaanku ini dengan cara menjebakku seperti ini. Bahkan kau berkerja sama dengan Yakuza itu dan biar kutebak pasti para hakim ini kau suap juga kan, dasar rubah.

"Jika pendakwa sudah puas dengan ini, aku memutuskan kasus ini tuntas dan ditutup."

Ketua hakim mengucapkan itu dengan memukul palu ditanganya yang berarti pengadilan ditutup, sekarang selanjutnya apa? Huh.

"Hey penjaga yang disana, bawa dia ke penjara."

Hakim memerintahkan dua penjaga didekat pintu masuk untuk membawaku. Kedua tanganku dipegang oleh para penjaga itu dan mengawalku ke kendaraan yang menuju rumah tahanan, sialan.. aku bisa berjalan sendiri brengsek.

Setelah aku dikawal masuk menuju kendaraan dengan melewati tatapan menusuk dari orang-orang, akhirnya aku sampai di kendaraan itu dan dimasukkan secara paksa oleh kedua penjaga itu. sungguh, itu sangat menyakitkan kau tahu!

Sudah 30 menit aku dimobil tahanan untuk menuju ke rumah tahanan. Didalam mobil terdapat 5 orang termasuk aku, dua penjaga di sebelah ku dan dua orang didepan yang salah satunya sedang mengendarai mobil. Entah mengapa aku punya perasaan buruk sejak tadi. Aku tidak tahu ada apa dengan perasaan tidak mengenakan ini. Aku melihat sekitar didalam mobil ini dan aku menemukan sesuatu disebelah salah satu penjaga yaitu seutas tali, untuk apa tali itu? Sepertinya aku harus menanyakannya ke salah satu penjaga itu.

"H-hey.. jika aku boleh tau, untuk apa tali itu?"

Aku memberanikan diriku untuk bertanya kepada penjaga itu, tapi setelah itu semua penjaga di mobil langsung panik setelah aku bertanya tentang hal itu.

"Sudah waktunya."

"dimengerti."

Supir didepan berbicara kepada semua penjaga dimobil. Aku tidak tahu apa maksud dari kata "sudah waktunya" yang tiba tiba diucapkan oleh nya. DIsaat aku memikirkan hal itu tiba-tiba penjaga disebelahku membungkus kepalaku dengan karung dengan paksa dan mengikatku dengan tali. Sepertinya ini tali yang kulihat tadi. Pantas saja mereka semua panik, ternyata untuk ini. Dasar brengsek ini sangat sesak.

"Semua sudah siap, sekarang lanjut ke tahap berikutnya."

Suara itu sepertinya dari salah satu penjaga didekatku. Oy! apa maksudnya tahap berikutnya! Apa mereka benar-benar berencana untuk membunuhku? dasar kirishima, kau sudah mengambil perusahaanku dan menjebak diriku. sekarang kau ingin membunuhku? kau benar-benar sudah kelewatan.

Aku merasa mobil ini semakin lama semakin melaju dengan cepat. Apa yang sebenarnya mereka rencanakan untuk membunuhku? yah, aku sudah putus asa bahkan jika aku hidup. Aku tetap hanya akan terkurung di sel tahanan selama 30 tahun.

"Semuanya ayo keluar dari mobil, atau kita juga ikut jatuh dari jurang bersama si berengsek ini."

"Selamat tinggal, kau koruptor brengsek."

Sepertinya para penjaga di mobil sudah lompat dari mobil ini. jadi cara mereka membunuhku dengan menjatuhkanku ke jurang dengan aku yang ada didalam mobil ini? Yah, dengan cara ini mereka bisa mengganggap kejadian ini sebagai kecelakaan sih. sepertinya kau sangat ingin menyingkirkanku ya, kirishima.

Ahhhh~, aku merasakan kalau mobil ini sedang terjun dari ketinggian. Sudah pasti aku akan mati kalau begini cara nya, haha. Sudah saatnya aku mengucapkan selamat tinggal kepada dunia yang busuk ini. Hadeh, setelah dipikir-pikir bahkan sampai saat ini aku belum menikah.

"Hufft.."

Setelah aku menghela nafas, seperti yang kuduga mobil ini sudah jatuh ke dasar jurang dan aku merasakan dingin ditubuhku. Aku merasa tubuhku mati rasa, sudah pasti tulang ditubuh ku hancur, ditambah mataku terasa berat dan mulai kehilangan kesadaran.. sepertinya aku benar-benar akan mati.

Tanpa disadari setelah itu, aku sudah berada ditempat yang aneh dimana semua tempat ini berwarna putih dan aku duduk di kursi dimana didepan ku terdapat meja berwarna coklat. Selain itu, diseberangku juga ada perempuan setengah telanjang yang memiliki rambut hitam panjang. Jika dilihat dengan seksama wajahnya, dia terlihat imut.

"Yo, sepertinya kau sudah bangun. Biar aku katakan secara langsung, kau itu sudah mati dan tubuhmu sudah hancur berkeping-keping. Tsk, ini sebabnya aku benci manusia. Mereka rela membunuh orang lain demi kepentingan sendiri."

Perempuan itu mengatakan hal yang kurang kumengerti pada awalnya, tapi diakhir kata-katanya aku bisa mendengar suaranya yang sepertinya yang seharusnya tidak kudengar . Aku sejujurnya masih kurang mengerti apa yang sebenarnya terjadi, tapi untuk saat ini mari kita bersikap tenang terlebih dahulu.