Chereads / So, I Became Empress in Another World? / Chapter 3 - -RENGKARNASI, Chapter 1

Chapter 3 - -RENGKARNASI, Chapter 1

"Yo, Sepertinya dirimu sudah sadar. Langsung saja kukatakan, kau itu sudah mati dan tubuhmu sudah hancur berkeping-keping. Tsk, inilah sebabnya aku tidak terlalu menyukai manusia. Mereka rela membunuh orang lain hanya untuk kepentingan diri sendiri."

"Hoo.. Kupikir aku tadi berada didalam mobil yang jatuh ke dasar jurang, ternyata itu semua cuma mimpi ya dan sekarang berlanjut dengan mimpi basah bersama seorang gadis setengah telanjang yang tak kukenal. Huftt~"

"DASAR TIDAK SOPAN!"

Baiklah, apakah ini mimpi?

Bukankah jika ini adalah mimpi ini semua sungguh terlihat sangat nyata? bahkan dalam hidupku sebelumnya aku belum pernah mengalami lucid dream. Mari kita ingat baik-baik, sebelumnya aku memang benar-benar jatuh ke jurang yang bertujuan untuk membunuhku dan itu bukan mimpi.

Lalu apakah ini alam baka?

"Tentu saja ini alam baka, tempat setelah masa kehidupanmu telah habis."

oy, apakah sejak tadi dia membaca pikiranku? Benar-benar kemampuan yang mengerikan!

"K-kau bisa membaca pikiranku?"

"Jangan konyol, aku tidak punya kekuatan seperti itun aku hanya menebak apa yang ada dalam pikiranmu. Akan aneh jika kau tidak bingung mengapa kau berada disini."

Apa yang dikatakannya memang benar, semua orang yang berada disituasi seperti ini pasti akan sangat bingung. Bahkan diriku saja yang memiliki kepribadian yang sangat tenang bisa kebingungan seperti ini, lagipula apa ini memang benar-benar alam baka? Huh~, ternyata tempat seperti itu memang benar adanya karena sebagai orang yang tidak terlalu percaya hal-hal spiritual ini membuatku lumayan kagum.

Lalu apakah gadis yang didepanku ini seorang Dewi?

Lebih baik ini segera kutanyakan padanya.

"Jika boleh bertanya, siapakah anda ini?"

"Hooh! ternyata kau bisa berbicara dengan sopan juga. Baiklah, akan aku maafkan cara bicara mu sebelumnya. Kalau begitu biar kuperkenalkan diriku ini padamu, Namaku adalah Lisafil.. aku adalah salah satu Dewi tercantik hoho."

"o-oh.."

Apa apaan dengan cara bicara Dewi yang satu ini, apakah dia ini terkena Chunnibyou?

Oke lupakan, lebih baik aku menanyakan pada Dewi chunni ini apa yang akan terjadi padaku kedepannya.

"kalau bagaimana dengan nasibku selanjutnya?"

Setelah aku menanyakan itu wajahnya berubah menjadi cukup serius seperti orang yang berbeda dengan kesan yang ditunjukkan nya sebelumnya hingga membuatku menelan ludah karena perubahan suasana yang secara mendadak.

"Kau tau, setiap orang memiliki hak untuk menentukan nasib setelah kematiannya dimana setiap orang diberi dua pilihan. Pilihan pertama, reinkarnasi ke dunia lain di mana kau akan menjalani hidup di dunia yang berbeda dan pilihan kedua kau bisa beristirahat dengan tenang disurga. Biar kuberitahu ya, disurga itu kau tidak bisa banyak melakukan banyak hal sungguh sangat membosankan disana."

"h-hooh.. begitu ya..."

Apa apaan dengan kalimat yang terakhir tadi? Apakah dia benar-benar menginginkan aku untuk memilih rengkarnasi? Apa coba keuntungan buat dia jika aku memilih reinkarnasi ke dunia lain.

"Huftt~, aku juga bosan karena banyak orang lebih memilih ke surga daripada reinkarnasi. Aku ingin tontonan yang seru,bkau tahu."

JADI ITU MOTIFMU! Kau ingin membuatku menjadi alat pertunjukanmu didunia lain? sungguh merepotkan sekali Dewi ini.

"Dan aku merasa kau pasti lebih memilih pilihan pertama yaitu reinkarnasi, kau pasti tidak ingin merasa bosan disurga, kan?"

Tentu saja, aku lebih tertarik pilihan pertama karena aku tipe orang yang tidak suka tidak melakukan apapun, juga aku sebenarnya penasaran dengan apa yang disebut sebagai Dunia lain itu. Mungkin aku bisa melakukan sesuatu dan melakukan sesuatu yang menyenangkan di dunia itu.fufu~.

"Senyummu terlihat sangat mengerikan. Seperti yang diharapkan dari CEO perusahaan terbesar dibumi. Aku berharap segera mendapatkan tontonan yang menyenangkan."

Perkataan Dewi itu membuatku tersadar kembali dimana sebelumnya aku terlalu banyak berimajinasi akan apa yang bisa kulakukan didunia itu.

"Jadi kau tau kehidupanku dibumi sebelumnya?"

"Tentu saja, bahkan aku juga tau kau mati dibunuh oleh kolegamu itu."

"Sudah kuduga dia otak dibalik pembunuhanku."

"hoho, jangan pikirkan itu. Kau tidak akan pernah bertemu dia lagi didunia lain, sekarang lebih baik kau memutuskan pilihanmu untuk kedepannya."

"Aku memilih pilihan reinkarnasi."

"Sekali lagi, seperti yang diduga darimu."

Wajah Dewi itu seketika langsung terlihat bahagia karena aku memilih pilihan reinkarnasi, sungguh sebegitu inginnya dia aku reinkarnasi?

"Oke, biar kujelaskan tentang apa reinkarnasi itu"

Sepertinya reinkarnasi yang dia ucapkan itu bukanlah suatu hal yang sepele.

"Baik, aku akan mendengarkanmu."

"Saat rengkarnasi kau tidak bisa memakai fisik aslimu, kau harus mempunyai wadah untuk ditinggali oleh jiwamu."

"Wadah? Jiwa?"

"Ahh, aku lupa menjelaskan bahwa kau ini sekarang hanya sebuah jiwa yang tanpa memiliki fisik. Ya, memang begitu seharusnya karena kau sudah mati dan setelah kau mati hanya jiwamu saja yang bisa sampai kesini." Lisafil menjelaskan sambil menaruh dagunya ditangannya.

"Oke, lalu bagaimana dengan wadah yang kau sebutkan tadi?" Aku penasaran apa maksud dari wadah jadi aku menanyakannya.

"Yang dimaksud dengan wadah adalah tubuh dari seseorang di dunia sana yang cocok dengan kriteria jiwamu yang akan jadi wadah dari jiwamu itu."

Jadi sederhana nya aku bakal hidup ditubuh orang lain ya, apakah itu baik baik saja?

"Syarat dari wadah itu harus cocok dengan jiwa mu dan sekarang wadah itu juga harus berada diambang Kematian."

"Tunggu dulu, jadi aku bakal hidup ditubuh orang yang akan segera mati?"

"Hoho, kau cepat mengerti." Lisafil berkata sambil mengedipkan satu matanya.

Ah, dengan ini aku tidak harus merasa bersalah karena pada dasarnya wadah itu akan mati jika aku tidak menggunakannya sebagai wadah.

"Lalu apakah ada orang seperti itu sekarang?"

"Jangan khawatir, aku bahkan sudah menyiapkannya sebelum kau meninggal karena jatuh ke jurang."

Sepertinya dia sangat menantikan aku bereinkarnasi, sungguh sangat merepotkan.

"Wadah yang akan kau gunakan adalah seorang kaisar dari kekaisaran Elfvia yang penduduknya merupakan bangsa elf, tunggu.. apakah kau tau apa elf itu?" Lisafil bertanya sambil menaruh salah satu tangannya dipipinya.

"Sudah pasti aku tau!!" Aku menjawabnya dengan penuh semangat.

Dahulu disaat aku memiliki waktu senggang,  aku membaca novel fantasi dimana terdapat berbagai macam makhluk dan tentu saja terdapat makhluk bernama elf. Jika tidak salah, elf itu mempunyai fisik yang indah dengan telinga yang lancip panjang dan juga mempunyai umur yang panjang.

"Ah, aku hampir lupa, dinegara itu juga terdapat ras dark elf. Mereka hidup rukun bersama white elf."

Oy oy , jangan lupakan hal sepenting itu!

Dark elf ya, aku kira mereka bakal bermusuhan dengan white elf tapi ternyata mereka hidup rukun di satu negara, itu bagus.

"Satu hal lagi."

"Kali ini apa yang kau lupakan?"

"Tidak sopan ya! huh.Kaisar yang akan menjadi wadahmu adalah hasil dari pernikahan dark elf dan white elf jadi dia mempunyai fisik yang lemah karena itu." Lisafil menambah satu hal lagi.

"Kalau begitu, kedua orang tuanya itu sudah meninggal?"

Aku menanyakan itu karena penasaran dengan orang tuanya dan bagaimana dia bisa menjadi seorang kaisar.

"Untuk itu kau harus mencari tahu nya sendiri. Tidak menarik jika kuberi tau sekarang." Lisafil menjawab dengan senyum menyeramkan yang membuatku tidak berani bertanya lebih tentang itu.

"Baiklah, mari kita mulai ritual pemindahan jiwa nya." Lisafil berkata sambil tiba- tiba berdiri dari kursi.

Setelah itu aku dibawa oleh Dewi Lisafil ke sebuah lingkaran yang bertuliskan hal hal yang tak kumengerti. Aku pun disuruh oleh Dewi itu untuk berdiri di lingkaran yang aneh tersebut dan setelah aku berdiri disitu dewi itu mengucapkan hal yang sama sekali tidak kumengerti tapi kata-katanya membuat lingkaran ini bercahaya dan seperti bergerak jadi aku berpikir itu adalah sebuah mantra, sungguh ini membuatku gugup.

"Ah aku lupa sesuatu." tiba-tiba dia berhenti mengucapkan mantra dan berbicara dengan ku.

"Sungguh, kali ini apalagi?" aku bertanya sambil sedikit menghela nafas.

"Kaisar yang kau gunakan sebagai wadah itu merupakan seorang gadis kecil. Jika dia manusia umur nya setara dengan berumur 13 tahun tapi karena dia merupakan seorang elf dia berumur 39 tahun yang merupakan tiga kali lipat dengan umur manusia." setelah dia mengatakan itu dia tertawa kecil.

Huh? 39 tahun? Gadis kecil?

"Semoga kau bisa beradaptasi dengan tubuh barumu itu ya, hehe."

"OY!"

Aku berteriak dengan kencang, setelah aku sadar ternyata aku terbaring dikasur yang sangat mewah dan di dekatku ada beberapa perempuan yang mengenakan pakaian Maid. Wajah mereka terlihat sangat ketakutan, sepertinya karena aku berteriak sangat kencang sebelumnya.

Dan yang paling mengejutkanku adalah di seberang tempat tidur terdapat sebuah cermin dan di sana terlihat ada seorang gadis kecil cantik berambut perak dan juga iris matanya berwarna merah indah dan tentu saja dengan telinga yang lancip sebagai seorang elf.Aku langsung menyadari jika gadis itu adalah wadahku yang merupakan seorang kaisar.

"Huh.. Sepertinya aku memilih pilihan yang salah " aku bergumam pada diriku sendiri dengan kesal.