Alsad dan Steven telah duduk di kursi dekat bertander sementara mata Alsad terus mengawasi Lusi yang sedang berada di dance floor sambil menliuk-liukan badannya.
Kedua kancing Lusi bagian atas yang terbuka begitu saja membuat Alsad ingin menarik Lusi dari tempat itu.
"Lo mendingan samperin deh, kayaknya Lusi wajahnya pucet banget," ujar Steven.
Alsad mengerutkan keningnya kemudian menatap Lusi dengan benar, apa yang Steven katakan benar wajah Lusi pucat sekali.
Maka, Alsad langsung bangun dan menghampiri Lusi baju saja Alsad akan membuka mulutnya.
Tubuh Lusi terhuyung dan jatuh di pelukannya, "Lusi.." teriak Nadia dan Lala.
Alsad langsung menatap kedua asisten dengan kesal, "Kalian lanjutin aja," tegas Alsad.
"Tapi Lusi.." kata Lala.
"Dia gue bawa, tenang aja gue nggak bakalan apa-apain dia,"
"Lusi tadi minum obat tidur, maaf kita lupa kalau Lusi nggak boleh minum," sesal Nadia.
Alsad berdecak kesal, ia kemudian menggendong tubuh Lusi dan membawanya keluar dari club.
