"Kamu marah, kan?" Lusi menatap Alsad, sementara Alsad hanya menatap Lusi dengan acuh.
Rasanya tak enak sama sekali ketika Alsad berlaku seperti itu, tetapi Lusi memakluminya Alsad sedang marah dan marahnya itu melebihi wanita yang sedang datang bulan.
"Aku hanya membahas soal pekerjaan dengan Alex, nggak lebih nggak kurang," ujar Lusi kemudian.
"Berdua? Di ruangan? Tanpa asisten?" cecar Alsad.
"Itu nggak seperti yang kamu pikir, aku memang berdua sama Alex tapi itu bener-bener ngebahas soal pekerjaan doang, aku ketawa pas nganterin Alex karena memang ada hal yang lucu, kamu jangan salah paham dulu dong," tukas Lusi.
Alsad duduk di sofa, "Kalau aku ada diposisi itu kamu mau bagaimana?" tanya Alsad.
Kenapa harus hal itu yang Lusi dengar, apakah Alsad akan membalas dendam. Maksudnya Alsad mau membuat Lusi cemburu juga.
"Sad, bisa nggak kamu nggak childish, kita udah dewasa, kan?" kata Lusi.
Alsad terdiam, apa yang Lusi katakan barusan itu sama sekali tak menenangkan dirinya.