Alsad sudah terbangun, ia tertidur lama sekali entah berapa belas jam Alsad tertidur, namun ketika membuka matanya ia masih melihat Reza yang berada di apartemen.
Rekan kerjanya itu masih bersiap-siap untuk bekerja, "Kirain gue, lo udah berangkat, Za?" tanya Alsad sambil menuju kamar mandi.
"Tadinya sih mau langsung cabut, tapi gue bikin sarapan dulu buat lo," sahut Reza sambil memakai kaus kakinya.
Alsad yang berada di kamar mandi itu hanya mengedikan bahunya, kemudian mencuci muka dan bergosok gigi.
"Sad, lo berantem sama Lusi?" Reza masih belum berangkat juga, tetapi lelaki itu malah bertanya hal seperti itu kepadanya.
"Iya, lo tau darimana?" tanya balik Alsad sambil menuju kitchen bar untuk mangisi perutnya.
"Tadi Lusi nanyain lo ke gue,"
"Terus lo jawab apa?"
"Gue jawab lo ada disini,"
Alsad menghela napas kasarnya, "Kok lo ngasih tau gitu sih?" sewot Alsad.
"Lah, lo yang kagak ngomong kalau lo ribut sama pacar lo sendiri," tukas Reza.
