Seorang pemuda baru saja tiba di depan gerbang sekolahnya. Sekolah sudah lumayan ramai saat itu. Saat ia turun dari mobilnya, riuh teriakan gadis-gadis menyambutnya.
Ya, siapa lagi dia kalau bukan Bang Chan? Cowok yang dijuluki Prince of Student itu memang sangat disukai murid-murid disekolahnya, terutama murid perempuan. Karena selain tampan, kaya, ia juga di anugerahi dengan otak cerdas. Bahkan hampir jenius. Tak heran jika ia selalu langganan menduduki posisi ke-1 di ranking paralel seangkatan sejak kelas 10.
Pemuda berdarah campuran Korea-Australia-Indonesia itu pun berjalan dengan santai sambil menggendong tasnya dengan sebelah tangan.
"Bang Chan!"
"Ganteng banget, Ya Allah, Pangeranku!"
"Kok tambah ganteng siiih?"
"Iya, lah, namanya juga pacarku!"
"Yee ngarep kali!"
"Bang Chan!!!"
Sesekali Chan tersenyum membalas sapaan para fansnya. Hal itu tentu membuat fansnya seketika menjerit-jerit histeris.
"CHRISTOPHER...!"
Dari arah gedung sekolah, tiba-tiba seorang gadis berteriak dengan sangat lantang, membuat semua orang menoleh dengan kaget, termasuk Chan.
Chan merasa kaget karena gadis itu memanggil nama yang sangat privat baginya. Nama yang sangat jarang ia gunakan. Hanya orang-orang terdekatnya saja yang mengetahui nama itu. Namun, ia sama sekali tidak mengenal gadis yang sedang berlari ke arahnya itu.
Bruk!
Chan membelalakkan matanya. Ia kaget. Semua orang kaget.
Bagaimana tidak? Gadis yang tidak dikenal itu kini tengah memeluk erat tubuh tinggi semampai pemuda bermarga Bang itu.
"Aku merindukanmu..." ucap gadis itu sambil menangis, membuat Chan semakin kaget dibuatnya. Gadis tak dikenal sedang memeluknya dan mengatakan hal-hal yang aneh.
Ia pun melepaskan pelukan gadis itu dengan paksa, kemudian menatapnya dengan hati-hati.
"Maaf, tapi... sepertinya kau salah orang" ucapnya.
"Ini aku!" Ujar perempuan itu. Ia memegang lengan Chan sambil menatap pemuda itu lurus. Chan mengerutkan keningnya tidak mengerti.
"Apa... kita saling mengenal?" Tanya pemuda itu, berusaha tetap bersikap ramah.
Gadis itu terlihat berbinar. Ia mengangguk-angguk senang. Namun sedetik kemudian tatapannya berubah kaget dan seketika ia melepaskan tangannya yang memegang erat lengan Chan. Ia menatap pemuda di depannya dengan tatapan kaget bercampur bingung. Ia juga melirik orang-orang yang menontonnya dengan linglung. Ia mendengar mereka berbisik-bisik tentangnya.
"Dia ngapain sih?"
"Orang Bang Chan nya juga nggak kenal dia"
"Fans nya kali"
"Kita juga yang fans gak berani kayak gitu"
"Iya ih dasar"
Sial, ini pasti ulah hantu itu!
Gadis itu pun berjalan mundur dengan perlahan. Sedetik kemudian ia mengambil langkah seribu meninggalkan tempat itu, meninggalkan orang-orang yang menatapnya marah, dan Chan yang menatapnya dengan kening berkerut, heran bercampur bingung.
***
Ilana menghentikan larinya di depan pintu kelas. Ia mengatur nafasnya yang tak teratur.
Ini malapetaka! Malapetaka!
Kenapa harus dia?
Kenapa harus Bang Chan??
Aku selalu berhati-hati untuk tidak merusak imej-ku di depannya... karena dia orang yang kusukai.
Aku tak tahu apa yang dilakukan hantu itu padanya... tapi aku merasa malu!
Akh!!! Dia pasti berpikir yang tidak-tidak tentangku....?
Huft, selamat Ilana, masa mudamu berakhir.
Gara-gara hantu.
Horror sekali hidupmu.
***