Matahari semakin tinggi menampakkan wujudnya membuat peluh semakin banyak menghias wajah Eva.
Eva merasa hari ini sial banget, udah bangun kesiangan ,jalanan macet sehingga dia terpaksa keluar dari taxi onlinenya dan berlari-lari di bawah teriknya matahari agar sampe ke kafe tujuannya dengan cepat kalau tidak sahabatnya akan menceramahinya tujuh haru tujuh malam .Setelah sampai Eva langsung masuk dan menyusuri kafe untuk mencari di mana para sahabatnya duduk setelah menemukannya Evapun bergegas menghampiri sahabatnya.
"ini nih yang di tungguin dari tadi baru dateng " ketus Citra.
"ngapa telfhon aku gak di angkat terus di telfhon lagi malah gak aktif" lanjut citra dengan sengitnya.
"nanti ya , sesi tanyanya aku haus ini " Eva berkata dengan nafas yang ngos-ngosan tanpa aba-aba Eva langsung menegak orange juice yang ada di hadapannya hingga tandas.
"ahhhh segarnya seperti ada manis-manisnya gitu" lebay Eva sambil mengelus leherny.
"oh my god, itu miniman ku Eva" indah berkata dengan wajah cemberut dan kemudian mengerucutkan bibirnya yang lain hanya terkekeh geli melihat tingkah Eva.
"sorry indah nati pesen lagi oke , aku yang traktir deh hari ini" ucap Eva.
" nahhh gitu dong" seru Indah semangat.
" giliran di traktir aja semangat " cibir Citra.
" iya harus lah kan berani berbuat harus bertanggung jawab" ungkap Indah dengan menggebu-gebu.
" emangnya Eva hamilin Indah kok suruh tanggung jawab " celetuk Rita dengan polosnya.
Eva dan Indah menoleh ke arah Rita bersamaan.
Indah menepuk keningnya merasa frustasi mendengar celetukan Rita.
" kamu aja Eva yang jelasin ke Rita kalau aku yang jelasin bukan nya ngerti malah nanti berantem yang ada " ujar Indah , Eva pun mengangguk mengiya kan.
" emmmmmmmm Rita maksud indah bukan hamil tapi Eva kan habisin minumannya Indah jadi Eva harus ganti minumannya Indah juga gitu maksudnya" Eva menjelaskan dengan lembut.
" owgh gitu sekarang Rita baru paham yang kalian bicarain. Makasih ya Eva kamu udah memberi penjelasan yang Rita pahami " Rita berkata dengan tulus.
" sama-sama Rita" ucap Eva balik.
"udah- udah kita lebih baik pesan makanan sama minuman aku udah laper dari tadi nungguin Eva , mbakkk " ucap Citra sambil melambaikan tangannya memanggil pelayan cafe.
"saya pesen nasi goreng jawa sama milk tea ya mbak " pesan citra.
" kalau saya samain aja kayak dia mbak " tunjuk Indah ke citra.
" tapi agak pedas ya mbak" lanjut Indah.
" aku mau ayam penyetnya level satu mbak minumnya orange juice aja mbak" pesan Rita.
" aku mau mie goreng porsi double sama chicken wings extra pedas satu porsi terus minumnya es lemon tambah salad buahnya juga mbak" kata Eva sambil melihat mbak pelayannya menulis pesanan Eva .
" oke mbak tunggu sebentar ya " pelayan pun undur diri pergi ke belakang.
Mereka pun memainkan ponsel masing- masing sambil menunggu pesanan mereka, namun tiba- tiba .
" ya ampun ya ampun ini berita buat Rita terharu bacanya " ucap Rita
"emangnya baca cerita apa sih rita smpe buat kamu heboh gini" sahut Eva
" ini lo Va orang gila yang melahirkan di depan toko beberapa hari yang lalu katanya begitu menyayangi anaknya kan bikin Rita terharu, ini orang gila bisa sayang sama anaknya Va kalau di pikir-pikir kan kayak nggak masuk akal ya kan Va" Rita berbicara tanpa melihat wajah Eva yang tiba-tiba muram sedangkan Indah dan Citra matanya melebar terkejut mendengar penuturan Rita.
"iya kamu bener Rita orang gila saja bisa begitu menyanyangi anaknya enggak kayak mama aku " ungkap Eva sedih.
" emmmmm emmmmm sudah sudah itu kan berita enggak tahu ke benarannya siapa tahu hoax ya kan ?? dari pada bahas ini kita bahas yang lain aja ok.." ajak Citra.
Indah mengangguk kan kepalanya berkali-kali dengan semangat menyetujui usul Citra.
"ok" setuju Rita. Citra dan Indah menghembuskan nafasnya lega walaupun mereka masih melihat wajah Eva yang terlihat sedih.
" besok rencanya mau ke mana Va ?" tanya Indah segera untuk mengalihkannya.
" emmm aku rencananya mau ke makam oma sudah lama aku enggak ziarah ke makam oma terus rencananya habis ke makam oma aku mau cari tempat dance apa sanggar yoga gitu lah buat isi ke kosongan waktu aku , jadi tolong bantu aku ya teman- teman buat cari tempat nya " Eva menangkup ke dua tangan nya dengan memasang puppy eyes yang begitu menggemaskan serta pipinya yang chubby dan senyuman yang begitu mempesona sehingga para sahabat enggak tahan melihatnya .
" ya ampuuuun jangan masang tampang kayak gitu kenapa sih Eva , buat aku gemes tahu gak" ungkap Citra dengan memejamkan matanya kemudian menggegam kedua tangan nampak seperti menahan tangannya agar tidak lepas kendali untuk mencubit pipi Eva yang terlihat chubby itu.
" udah aku malah pengen nampol muka kamu tahu , lagian enggak usah pasang muka kayak gitu kita pasti bantu cari tempatnya" indah berkata dengan mendorong wajah Eva menggunakan telapak tangan nya.
" hihihihi lucu tahuuuu Indah, bener kata Citra muka Eva menggemaskan, jadi pengen cubit pipinya Eva" Rita menjulurkan ke dua tangannya ingin menggapai wajah Eva.
"eiiiitttzz Rita enggak boleh tahu nanti pipi Eva sakit" Eva menutup pipinya manggunakan telapak tangannya, pipi kanan di tutup dengan telapak tangan kanan, pipi kiri dengan telapak tangan kiri
Sebelum Rita melanjutkan aksinya Rita mengintrupsikan bahwa pelayan datang membawa pesanan mereka.
" udah-udah jangan di terusin lagi itu lihat pelayannya bawa pesanan kita nanti pelayannya kesusahan ngelakin pesenan kita" . Indah menggapai tangan Rita dan manarik Rita agar duduk kembali karena posisinya yang menghalagi pelayan untuk meletakkan makanan mereka.
" hehehe oke Indah" Rita mengacungkap ibu jarinya dan menuruti perkataannya Indah.
"makasih Indah kamu telah menyelamatkan ku dari cubitanya Rita yang sangat mematikan itu" sambil melayangkan kiss bye kepada Indah.
"iyuuuuuhhh Eva kamu terlalu berlebihan deh" Indah memasang wajah jijik melihat Eva yang memberikan cium jarak jauhnya.
" ihhhhh enggak seekstream itu juga kali cubitan ku Eva " Rita menggembungkan pipinya pertanda kesal.
"hehe aku cuma bercanda aja kok Rita " ungkap Eva.
Sedangkan Citra tertawa melihat drama yang di buat para sahabatnya.
" misi mbak ini pesenannya silahkan di nikmati" ucap pelayan dengan ramah dan meletakkan semua pesenan mereka di meja.
Mereka semua melihat hidanangan di atas meja dengan wajah berbinar .
"terima kasih mbk" ucap mereka serentak , pelayanpun menganggukkan kepalanya dan beranjak pergi.
"oke ayo kita serbuuuuu dan selamat makan" ungkap Rita dengan semangat.
Mereka memegang alat makan di tangan mereka masing-masing kemudian memakan makanannya dengan nikmat dan tak lupa berdo'a atas rizki yang telah di beri oleh sang pencipta kepada mereka.