Rasanya menyenangkan masak bareng kayak gini kapan Eva bisa seperti ini sama mama bukannya Eva nggak bersyukur masih di beri kebahagiaan seperti ini tapi kalau sama orang yang melahirkan kita pasti jauuuuuh lebih menyenangkan.
" bik coba mama bisa kayak gini ya pasti eva seneng banget" akhirnya Eva mengutarakan yang ada di dalam pikirannya.
" yang sabar non bibik yakin suatu saat nanti non akan merasakannya percaya sama omongan bibik" kata bibik.
" ya tapi kapan bik" Eva berbicara sambil menuangkan adonan ke dalam loyang.
" kapan pastinya bibik nggak tahu non yang pasti bibik yakin hari itu pasti akan datang, nah habis masukin ke loyang langsung letakin di oven non suhunya seratus tiga puluh derajat waktunya dua puluh menit" intruksi bibik
" oke bik" Eva mengankat ibu jarinya. setelah melakukan semua interuksi bibik Eva pun menunggu kue hingga mateng kemudian mengambilnya dari oven dan menyajikannya .
" bibik Eva panggil pak satpam dulu ya biar kita makan kuenya sama-sama".
" bibik aja non yang panggil" kata bibik.
" bibik potong kuenya aja biar yang manggil pak satpam Eva aja" kata Eva .
" oke deh non" setelah mendengar persetujuan bibik Eva langsung bergegas pergi manggil pak satpam nggak lama Eva dan pak satpam masuk ke rumah langsung duduk di ruang tamu tidak lupa mencomot kue buatan Eva dan bibik , nggak terasa kuepun habis nggak bersisa sedikitpun.
" ya ampun perut bapak kenyang banget ini buk" kata pak satpam dengan mengusap perut bulatnya.
" kalau keseringan kayak gini perut bapak makin besar " lanjut pak satapam.
" hehe bapak ini ada-ada aja lo" ujar bibik denga memukul paha pak satpam lembut.
" beneran ini buk , jadi bapak mohon jangan ke seringan ya buk kalau sampai bapak ke tagihan kan gawat" canda bapak satpam.
" ahhhh nggak seru pak satpam ini masak yang di ajak ngobrol bibik aja kayak Eva ini makhluk tak kasat mata aja nggak di anggap" protes Eva .
" ehhhh ada orang lagi to buk selain kita , ma'af ya non bapak nggak sadar" candanya.
" iya lah Eva tahu serasa dunia milik berdua yang lain ngontrak mending eva jalan-jalan ke luar aja dari pada di sini nggak di anggap" Eva bergegas pergi ke luar rumah sebelum sampai di luar terdengar suara teriakan pak satpam.
" non kalau mau ke luar bawa payung takut hujan soal nya ini mendung " ujar pak satpam.
" jangan lama-lama ke luarnya non" timpal bibik.
" siap pak satpam siap bibik, dadah " Eva melambaikan tangannya kepada mereka , pak satpam dan bibik membalasnya.
" jalan-jalan membawa payung ,di saat mendung begini ... udaranya terasa sejuk membuat orang merasa nyaman owouwouwooo haaaa " terdengar Eva bernyanyi lagu aneh karangannya sendiri dengan badannya yang berputar-putar beberapa kali sepanjang jalan perumahan neneknya ,orang yang berlalu lalang menyaksikan tingkah absurd Eva berpikikir lain-lain ada yang berpikir pasien rumah sakit jiwa mana ini yang lepas ada juga yang bilang habis paling obatnya dan ada orang yang berpikir lagi jatuh cinta ini pasti makannya lagunya aneh. Sedangkan Eva yang di bicarakan dalam pikiran orang-orang itu nggak peduli sama sekali jadi nya ia berjalan dengan santai dan ketika membuka payung untuk di gunakan nggak sengaja terkena salah satu orang lewat.
"aduhhh " ujar orang itu kesakitan.Mata Eva membulat mendengar suara orang kesakitan
"waduh jangan-jangan kena orang ini , mati lah kamu Eva" pikirnya , eva langsung membuang payungnya ke sembarang tempat.
"kena payung Eva ya .Ma'af ma'af Eva nggak lihat kalau ada orang " sesal Eva kepada orang tersebut.
" nggak apa-apa kok aku juga tadi jalannya buru-buru nggak lihat juga kalau kamu mau buka payung" ucap orang tersebut dengan suara yang lembut Eva yang mendengarnya merasa berdebar-debar dan familiar .
" emmm suara kakak kayak aku pernah denger kayak nggak asing gitu" kata Eva blak-blakan.
Orang itu yang mendengar kata Eva merasa was-was jangan sampai Eva mengenali dirinya.
"ahhh kamu bisa aja yang namanya suarakan ada yang mirip-mirip" elaknya.
Eva tampak berpikir " iya juga ya".
"bisa jadi suara kakak kayak penyanyi yang kamu idolakan atau juga suara kakak mirip sama orang yang spesial di hidup kamu jadi familiar buat kamu" ucap orang itu mencoba meyakinkan Eva.
" tapi Eva juga nggak pernah lihat kakak di daerah sini kakak orang baru ya" tanya nya.
" bukan kakak orang lama " jawabnya.
Eva mengangguk-angguk kan kepalanya tanda mengerti.
" dari mana mau kemana kamu?" tanya orang itu.
" dari rumah mau jalan-jalan kak kalau kakak mau ke mana?" Eva menjawab kemudian bertanya .
" kakak mau cari bakso itu yang di sana" orang itu menunjuk tukang bakso yang nggak jauh dari mereka
" kalau giti Eva ikut juga deh , udah lama Eva nggak makan bakso di sana , ayuks kak bareng" ajak Eva.
" ayuk ehh tunggu dulu dari tadi kita ngobrol kita belum kenalan lo" ujar orang itu pura-pura nggak tahu.
"owgh iya kak , kenalin nama aki Eva" Eva memperkenalkan dirinya.
" kamu bisa panggil kakak Ade" balas ade memperkenalkan diri.
" kok" .sebelum Eva melanjugkan omongannya , Ade langsung memotongnya.
" apa mau bilang nama kakak nggak asing lagi" ujarnya.
Eva mengerjapkan matanya perlahan.
" kok kakak tahu apa yang Eva sedang pikirkan jangan-jangan kakak cenayang ya" tuduh Eva.
" bukannya kakak ini cenayang tapi itu lelihatan dari ekspresi kamu , tahuu" gemesnya.
"owgh gitu" Eva mengangguk kan kepalany tanda mengerti.
Merekapun akhirnya samapai di tempat yang di tuju.
" pak Eva baksonya satu nggak pakek mie ya sama es jeruk satu" pesen Eva langsung
" siap neng di tunggu ya" kata tukang bakso.
" oke, kakak nggak pesen?" tanya Eva.
" iya ini kakak mau pesen ,sana gih cari tempat duduk dulu" perintah Ade.
"
"aye aye kak ".Eva pun mencari tempat duduk di pojokan , biar di kata orang lago mojok hihihi lucu pemikirannya
nggak lama Ede nyusul Eva dan duduk di depannya.
"dek kamu emang kayak gini sama orang yang baru kamu kenal" tanya Ade.
" kayak gini giman kak" Eva tanya balik.
" ya langsung akrab sama orang yang baru di kenal".
"emmm iya kak aku emang gitu orangnya kalau kata anak zaman sekarang well come gitu" ujar Eva cengengesan.
" kamu nggak takut di culik gitu "
" hahhh emang kakak ada niatan mau culik Eva"
"enak aja kalau ngomong ya enggak lah"
" lah habis kakak ngomongnya gitu" kata Eva
"ya maksud kakak kamu nggak ada waspadanya sama sekali"
"aku waspada juga kok kak tenang aja" ungkap Eva .
"tapi jangan terlalu percaya sama orang asing dek" nasehat Ade.
"siap kakak"
Mereka asik ngobrol sambil menyantap bakso dengan nikmat.