Pratinjau : Posisi Dana sangat sulit dan Dana sadar bahwa dia memang tidak bisa menyenangkan hati semua orang, bukan?
--------------------------------------------------------------------------------------------
Keheningan menyelimuti mereka kala Dana tidak juga menjawab pertanyaan Jani. Satu detik, dua detik, tiga detik. Sampai dua menit mereka hanya diam membisu. Hanya suara jam dinding yang terdengar di telinga mereka. Kesunyian membuat suasana semakin menjadi dingin.
"Sesusah itu ya Mas buat jawab?" Jani membuka mulutnya terlebih dulu, dengan memasang wajah datar dan tanpa menoleh ke arah Dana.
"Sampai kapan kamu akan terus ragu begini?" Dana bertanya balik.
"Aku ragu?" Jani terkekeh. "Mas yang membuatku ragu, semuanya terlalu abu-abu."
"Aku sudah jelaskan berkali-kali bahwa aku hanya mau kamu, Jani." Dana menjawab dengan nada dibuat setenang mungkin.
"Dan Mas juga sudah berkali-kali menyakiti aku," Jani meneruskan ucapan Dana.