Pratinjau : Jani sendiri bingung entah dia menangis untuk apa.
------------------------------------------------------------------------------------------
Jani mondar mandir di kamarnya seperti orang bingung sambil menggigiti kuku jarinya. Gadis itu menghembuskan nafasnya dengan berat. Rasa cemas kini mulai mendominasi isi kepalanya. Dia butuh Dana, tapi pria itu tidak bisa dihubungi tadi sore. Jani menebak-nebak kemana Dana pergi di hari sabtu ini. Gadis itu berpikiran macam-macam tentang Dana yang bisa saja menemui Sarah.
Jani mengingat kejadian sekitar dua minggu yang lalu dimana Sarah tiba-tiba datang ke kantor Dana dan mengajak pria itu makan siang bersama. Sarah mencatut nama papanya yang tidak lain adalah om Dana sendiri. Dana sudah menolak dengan halus tapi kemudian ponsel Dana dihubungi oleh papa Sarah. Jani hanya bisa menatap keduanya dari meja kerjanya. Sarah ternyata benar-benar menggunakan papanya untuk kembali mendekati Dana.