Pratinjau : Anak saya sudah pergi ke surga ketika usianya lima belas tahun.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
Arga membayangkan anak itu akan lahir tanpa ayah. Anak itu akan bermain hanya dengan Reza seorang. Tidak ada keluarga dan mereka akan hidup dengan segala keterbatasan. Arga mendesah pelan.
Pria itu kemudian menunduk dan mengusap kasar wajahnya. Arga memejamkan matanya sejenak membayangkan wajah mamanya yang sudah menangis sesenggukan karena tahu masalah yang kini dialaminya.
Mamanya tahu betul bagaimana perasaan seorang ibu oleh sebab itu mama Arga ingin supaya Arga mau bertanggung jawab. Arga sangat sulit menerima dan menjalani keputusan yang orang tua dan juga pak Rukmono inginkan. Arga tidak bisa. Bahkan bayangan Jani menangis kini kembali berputar cepat di otaknya. Arga menjambak rambutnya dan juga mengumpat.
"Sial!" umpat Arga.