Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Oh My Ghost

vivin_suci
--
chs / week
--
NOT RATINGS
8.3k
Views
Synopsis
Lea Anasthasia seorang gadis indigo yang bisa melihat hal - hal yang manusia pada umumnya tidak bisa lihat, namun ia sangat membenci kemampuan spesialnya tersebut karena setiap hari ia terus diganggu oleh para hantu ditambah ia harus mendengar cemoohan dari teman - temannya di sekolah, bahkan ibunya sendiri sangat membenci Lea. sampai suatu ketika Lea bertemu dengan sesosok hantu bernama Ian, awal pertemuann mereka sangatlah tidak baik karena Ian merasa kalau Lea itu mengganggu kehidupannya yang tenang, tapi seiring berjalannya waktu akhirnya mereka menjadi dekat dan tumbuh lah rasa yang terlarang diantara mereka.
VIEW MORE

Chapter 1 - Pertemuan

Ku lirik jam yang melingkar manis di pergelangan tangan kiriku, terlihat jam sudah menunjukan pukul 06.45 pagi,dengan cepat aku pun menambah kecepatan lariku. Beberapa saat kemudian akhirnya terlihat gerbang sekolahku.

"LEA CEPET!!"teriak Anisa dari kejauhan.

Aku pun bergegas berlari kearahnya,saat tengah berlali aku tidak sengaja berkontak mata dengan seorang wanita,wanita itu tersenyum kearahku aku pun reflek membalas senyumanya, tapi perlahan cairan merah mulai mengalir dari kepalanya membasahi wajah putih pucatnya.

"Aish … tolong jangan ganggu aku sekarang."

Tanpa berpikir panjang aku bergegas berlari menuju sekolah, tapi tiba-tiba wanita itu sudah ada di depanku dan wajahnya tepat berada didepan mataku sontak aku berteriak dan memejamkan mata,seketika kakiku lemas tak bisa digerakkan, wanita itu tertawa dengan sangat mengerikan seolah mengejekku.

Aku terus memejamkan mata tapi wanita itu terus saja memanggilku dan bereteriak tanpa henti di telingaku, tubuhku bergetar sangat hebat karena ketakutan, sayup - sayup aku mendengar teriakan Anisa yang menyuruhku untuk bergegas.

"Aku harus berani! aku gak boleh terus takut kayak gini."

Setelah mengumpulkan seluruh keberanian, aku pun berlari menembus wanita itu dan pergi menuju sekolah.

"Lo kenapa sih Lea tiba - tiba berhenti dan teriak kayak gitu? seluruh siswa liatin lo tadi,"omel Anisa.

"G-gak kenapa kok, yuk cepet kita ke kelas,"ucapku.

Kami berdua pun berjalan beririgan menuju kelas,sesampainya di kelas kami pun duduk di kursi kami masing - masing.

"Lea jujur deh sama gue sebenernya tadi itu lo kenapa?!"Tanya Anisa setelah duduk.

"G–gak kenapa kok,"jawabku sembari memalingkan wajah kearah lain.

"Tuh kan, lo bohong sama gue ada apa sih?!Lea kita tu udah temenan dari kecil ya dan gue udah hapal semua gerak gerik lo kalok lo lagi bohong,"ucap Anisa sambil menangkup wajahku agar mau melihatnya.

"Iya … aku cerita," membenarkan posisi dudukku, "jadi tadi tu ak—"

Aku memandang ngeri kearah sebelah Anisa. "Nis, Nis i-tu i-tu."

"Itu apa sih?! Kalok ngomong yang bener dong!"ujar Anisa dengan kesal.

"S-sini deh kuping lo gue bisikin,"ucapku.

Anisa pun menyodorkan telinganya dengan perasaan kesal, aku pun menberi tau bahwa sekarang yang ada disebelahnya itu adalah hantu perempuan yang tadi aku lihat, seketika wajah Anisa memucat dan badannya bergetar.

"lo s-serius?"tanyanya masih tidak percaya.

"kapan sih gue bohong soal beginian,"balasku

Keringat dingin mulai membasahi tengkuk dan wajahku, perlahan hantu itu mulai mendekatiku dengan suara tawanya yang mengerikan, aku langsung menundukan kepalaku agar tak berkontak mata dengannya.

"Duh … pergi dong gak usah ganggu aku lagi."

Beberapa saat kemudian aku tidak lagi mendengar suara tawanya, aku beranikan diriku untuk mengangkat kepala dan melihat kearah Anisa dan ternyata hantu itu sudah pergi,akhirnya aku bisa bernafas lega.

Bu Ririn pun masuk ke dalam kelas untuk memulai pembelajaran, kami semua memberikan salam kepadanya dan Bu Ririn pun memulai pembelajarannya. Ditengah pembelajaran aku merasakan ada hembusan angin yang menyapu tengkukku membuatku merinding, namun aku tak menghiraukannya dan melanjutkan menyimak materi yang diberikan oleh Bu Ririn. Tak sampai disitu aku merasakan ada sebuah tangan yang mengelus tengkukku, aku pun menoleh ke belakang untuk melihat siapa orang yang melakukan hal usil seperti itu di jam pelajarannya Bu Ririn karena Bu Ririn itu adalah guru terkiler di sekolah, namun ku lihat Adit yang berada di belakangku tampak sangat fokus memyimak pembelajaran.

"Siapa sih ?! usil banget jadi orang."

Ku tolehkan kembali kepalaku menghadap ke depan tapi tiba – tiba wajah yang penuh dengan darah terpampang jelas di depan mataku.

"KYAAA … PERGI SANA!!!"teriakku sontak seluruh siswa memandang kearahku termasuk Bu Ririn.

"Lea … Lea … lo kenapa sih?!"bisik Anisa.

"LEA ANASTHASIA KELUAR KAMU DARI KELAS IBU!!!"perintah Bu Ririn.

"T–tapi bu it–"

"CEPAT KELUAR!!!"bentak Bu Ririn.

Aku bisa mendengar seluruh siswa dikelas mulai berbisik membicarakanku, dengan terpaksa aku lalu berjalan keluar dari kelas.

__________

Lea tertunduk lemas di atas meja kantin sekolah, ia memikirkan bagaimana nasibnya nanti pasti akan ada gossip baru lagi tentang dirinya, ini semua karena hantu wanita itu terus mengikutinya.

"Udah jangan dipikirin terus, mending lo makan dulu." Anisa lalu menyodorkan bakso milik Lea.

Tanpa pikir panjang Lea lalu menyantap bakso yang ada di depannya dengan lahap karena sendari tadi perutnya sudah meraung – raung minta diisi, tak lama kemudian ada dua orang remaja pria yang mendekat kearah meja Lea dan Anisa.

"Hai, boleh kita gabung gak? Semua meja udah pada penuh nih,"ucap salah satu pria tersebut.

Kedua gadis itu lalu menghentikan aktivitas makannya dan melihat siapa orang yang berbicara pada mereka,ternyata mereka berdua adalah Adit dan Kevin teman sekelas Anisa dan Lea, Anisa lalu mempersilahkan Adit dan Kevin untuk duduk bersama.

"Lea lo tadi liat setan ya?"tanya adit setelah duduk.

"uhuk … uhuk … uhuk …."Lea terbatuk mendengar pertanyaan tiba – tiba dari Adit.

Dengan cekatan Kevin memberikan air kepada Lea. "Hati – hati makannya."

"Ngapain sih lo nanyak begituan ?! Mending lo makan aja!"omel Anisa.

"Gu-gue ke kelas duluan ya,"ucap Lea berlalu pergi.

_______

Hari ini terasa sangat panjang untuk Lea seharian penuh ia terus diganggu oleh hantu wanita itu ditambah ia harus mendengar semua cemoohan dari seluruh siswa di sekolah, sekarang ia hanya ingin cepat sampai rumah lalu beristirahat. Sesampainya di rumah, Lea bingung karena ada sebuah mobil mewah yang terparkir di depan rumahnya, tanpa berpikir panjang ia lalu masuk ke pekarangan rumahnya dan melihat ibunya yang tengah menunggunya.

"Mama?!"Lea berlari menghambur ke dalam pelukan ibunya,"akhirnya mama pulang aku kangen banget sama mama."

Setelah ayah lea meninggal 2 tahun lalu ibunya memutuskan untuk pergi meninggalkan Lea sendirian dan tidak pernah sekali pun menjenguk Lea, Lea saat itu berusaha sangat keras untuk bangkit dari keterpurukan untungnya Anisa dan keluarganya selalu membantunya.

"Apaan sih kayak anak kecil aja deh kamu,"ucap ibunya sambil berusaha membebaskan diri dari Lea.

"Udah gak usah manja cepet beresin semua barang kamu!"

"Mau kemana ma? Apa aku bakal tinggal bareng mama?"tanya Lea dengan antusias.

Ibu Lea hanya menatap sinis kearah Lea. "Gak usah mimpi deh kamu bisa tinggal bareng mama yang ada kamu cuman ngerepotin mama aja, rumah ini udah mama jual jadi kamu gak bisa lagi tinggal disini lagi."

Bagai tersambar petir Lea diam seribu bahasa setelah mendengar perkataan ibunya, ia tidak menyangka bahwa ibunya sendiri tega berkata seperti itu.

"kenapa bengong?! Cepetan!"bentak ibunya.

Lea yang tersadar dari lamunanya segera pergi ke kamarnya untuk membereskan barang miliknya, setelah selesai ia lalu mencari ibunya di luar. Sesampainya di luar ibunya kemudian menyodorkan sebuah amplop coklat kepadanya.

"Apa ini ma ?"Lea lalu mengambil amplop yang diberikan oleh ibunya.

"Itu uang buat kamu cari tempat tinggal baru,"jawab ibunya.

"Makasi ma."

"Udah mama pergi sekarang dan jangan pernah hubungin mama lagi! Oh ya, bulan depan mama mau nikah kamu gak usah dateng!"ucap ibunya.

"Tapi ma ak–"

"Udah deh gak usah pake tapi- tapian tinggal nurut aja susah banget sih." Ibu Lea lalu meninggalkan Lea yang masih termenung.

___________

Lea terus berjalan ditengah gelapnya malam tanpa arah dan tujuan yang jelas, pikirannya kalut ia tidak menyangka bahwa ibu yang dirindukannya selama ini tega melakukan ini padanya.Tanpa ia sadari ia perlahan mulai berjalan di sisi tengah jalan dan dari kejauhan terlihat pengendara motor yang melaju begitu cepat menuju kearahnya.

"NAK AWAS!!!"teriak seorang wanita paruh baya yang berhasil menyadarkan Lea.

"AKHH…"

BRUKK

Lea terjatuh kesisi luar jalan bersama dengan wanita paruh baya yang meneriakinya tadi, untungnya wanita tersebut menarik Lea diwaktu yang pas sehingga Lea tidak tertabrak.

"Kamu gak papa nak?" wanita itu lalu membantu Lea berdiri.

"Iya gak apa bu, terima kasih bu sudah menyelamatkan saya,"ucap Lea setelah berhasil berdiri.

Wanita itu lalu bertanya Lea akan pergi kemana karena hari sudah gelap ditambah Lea membawa koper yang cukup besar, Lea lalu menceritakan kondisinya yang tidak punya tempat tujuan tapi ia tidak membahas soal ibunya. Wanita itu lalu mengajak Lea untuk pergi kerumahnya tapi Lea menolaknya karena tidak ingin merepotkannya,namun wanita tersebut lalu menjelaskan bahwa ia memiliki sebuah kontrakan dan untungnya masih tersisa satu kamar yang kosong, tanpa berpikir panjang Lea pun mengiyakan ajakan dari wanita itu.

Sesampainya di kamar kosnya yang terletak di lantai 2 Lea lalu mengucapkan terima kasih kepada Rika, Rika adalah nama dari wanita itu,setelah itu Rika lalu meninggalkan Lea sendiri untuk beristirahat. Saat memasuki kamar ia merasakan hawa yang tidak enak dari kamar itu namun dengan cepat ia singkirkan perasaan tidak enak yang mengganjal dihatinya dan memilih untuk melihat – lihat isi kamarnya, kamarnya tidak terlalu besar namun juga tidak terlalu kecil terdapat rak sepatu yang terletak disebelah pintu masuk yang masih terlihat kosong,Lea lalu berjalan menyusuri lorong kecil kamarnya dan terdapat kamar mandi di sebelah kirinya.

Di bagian dalam kamarnya terdapat dapur kecil dan ada satu tempat tidur dengan ukuran single bed yang terletak di dekat pintu menuju balkon,ada sebuah lemari yang terletak dipojok ruangan, dan ada sofa panjang yang terletak di dekat tempat tidur.

Lea lalu berjalan menuju balkon untuk melihat pemandangan diluar kamarnya,setelah puas melihat pemandangan ia lalu masuk kedalam, namun ia kaget melihat seorang pria bertubuh tinggi dengan kulit pucat menatapnya tajam seperti tidak suka melihat kedatangannya.

"si-siapa lo?!"gagap Lea.

Namun pria itu tidak menjawab perkataan Lea dan malah berjalan mendekatinya sontak Lea berjalan mundur untuk menghindari pria itu, namun baru beberapa langkah ia berjalan langkahnya terhenti karena terhalang tempat tidur. Dengan cepat pria tersebut sudah ada di depannya lalu menghempaskan tubuh Lea dengan keras keatas kasur lalu mencekik Lea dengan keras sampai Lea susah bernafas.

"Lep … lepasin … m … mau … ap … ap … apa … lo?!"

__________