Ha Wook's pov
Aku membuka mata perlahan dan mengerjap-ngerjap, aroma khas tercium membuatku membuka mata lebar-lebar dan melihat sekeliling. Pandanganku teralih pada seseorang yang memegang tangan kananku, senyuman lebar mengembang di wajahnya. "Selamat pagi, apa tidurmu sangat nyenyak?"
Aku berusaha duduk dan Oppa membantuku. "Iya, sangat. Aku bahkan tidak tahu mimpi apa saking nyenyaknya." Oppa menatapku sendu dan memelukku.
"Jangan lakukan hal seperti itu lagi, Jagi. Kau membuatku ketakutan dan tidak bisa tidur dua malam ini." Aku memejamkan mata dan menghirup aroma vanillanya.
"Seberat apapun masalah yang kau hadapi, kau tidak pernah sendiri, Jagiya. Kau punya aku."
Aku tersenyum melihat Oppa, air matanya turun membasahi pipinya. Aku mengusap air matanya dengan kedua ibu jariku. Oppa memegang tanganku dan menciumnya berulang kali.