Jeong Il's pov
Aku menelan ludah dan menatap kedua orang yang masih saling pandang dalam diam. Yoon memandangku memberi isyarat untuk melakukan sesuatu, tapi apa yang bisa ku lakukan? Rencana gagal total, ternyata Ha Wook pulang lebih cepat dari yang seharusnya dan semuanya hancur sudah. Memang kami akan mempertemukan Abonim dan Ha Wook, tapi tidak dengan situasi seperti ini.
Hal yang membuatku cemas, Eomma dan Halmoni yang merupakan penenang Ha Wook tidak ada di rumah. Mereka sedang pergi ke supermarket untuk membeli buah-buahan sebagai pencuci mulut.
"July, ini Papa." suara Abonim membuat Ha Wook terkesiap, ia menggeleng dan melangkah mundur.
"Tidak, ini tidak mungkin." Ha Wook menatapku dan Yoon bergantian. "Oh, aku mengerti sekarang. Seperti biasa aku menjadi satu-satunya yang tidak tahu. Apa wajah bodohku sangat menghibur kalian semua?"
"Dongsaeng-i tidak seperti itu." Ha Wook memutar bola matanya, senyuman lebar terukir di wajahnya dan kali ini bukan senyuman kebahagiaan.